Saturday, September 13, 2008

KISAH PEMIMPI

Judul : Sang Pemimpi
Pengarang : Andrea Hirata
Editor : Imam Risdiyanto
Penerbit : PT Bentang Pustaka
Tahun Terbit : 2006
Urutan Cetakan : Ke-10
Ukuran Dimensi : 13 x 20 cm
Tebal : 300 Halaman
Harga : Rp 45.000,-

Di dalam angkutan umum, sekolah, atau pun toko buku, yang kita temukan adalah para remaja yang sedang membaca novel. Novel apa yang mereka baca? Yaitu, novel-novel berkisah cinta remaja dan horor. Selain itu, sering kita lihat yang tertera di sampul novel tersebut adalah para penulis yang berasal dari Indonesia.
Tidak sadarkah mereka bahwa novel-novel itu malah membawa mereka pada pergaulan yang kurang berkembang? “Fall in love, pacaran, selingkuh, putus, …”. Sehingga kehidupan mereka hanya berkaitan dengan hal-hal tadi.



Atau novel-novel horor yang semakin menipiskan iman mereka karena percaya pada hal-hal mistis, keberanian mereka semakin terkikis dan hanya beberapa penggalan kata-kata dapat membuat waktu tidur mereka terganggu.
Walau demikian, masih ada para penulis berbakat di Indonesia yang mementingkan perkembangan kearah yang positif bagi penerus bangsa. Salah satu diantaranya adalah Andrea Hirata. Melalui bukunya, Sang Pemimpi, Andrea memilih tema yang berbeda dari dominasi novel Indonesia, yaitu impian dan edukasi.
Melalui buku ini dia ingin menuliskan perjuangan hidupnya pada tokoh-tokoh yang menjadi bagian dalam kisah novel tersebut. Ikal dan Arai, dua orang bocah melayu yang memiliki impian untuk melanjutkan pendidikan hingga melintasi benua, dan tokoh-tokoh lainnya yang tidak kalah menarik dengan berbagai kisahnya.
Novel ini berkisah tentang dua orang sahabat yang memiliki impian untuk bersekolah ke luar negeri, walau pun mereka hanya orang yang dapat dikatakan kurang mampu. Ikal dan Arai adalah kuli pembawa ikan dari dermaga, mereka membiayai sekolah dengan hasil dari pekerjaan itu, di SMA negeri satu-satunya di pulau mereka. Melalui berbagai kejadian-kejadian menarik selama mereka berusaha meraih impian tersebut, akhirnya kedua bocah itu mendapatkan kesempatan mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan pendidikan ke luar negeri. Mulai dari Belitong (sekarang Belitung), Bogor, Jakarta, hingga kata Prancis menjadi latar tempat dalam buku ini.
Banyak terdapat kalimat-kalimat yang mampu membangkitkan semangat. Seperti kata-kata Arai yang mengembalikan kepercayaan Ikal yang sudah putus asa pada impian mustahil mereka, “Kita tak’kan mendahului nasib!” teriak Arai, “Kita akan sekolah ke Prancis, menjelajahi Eropa sampai ke Afrika! Apa pun yang terjadi!”
Walau pun kita tahu bahwa semua hal pasti memiliki kekurangan. Seperti pada novel ini, di dalamnya masih menggunakan istilah-istilah asing yang kurang dipahami oleh kebanyakan pembaca. Namun, hal itu dapat diimbangi dengan adanya kolom Glosarium yang membahas istilah-istilah asing tersebut.
‘Sang Pemimpi’ mengambil semua unsur novel yang pernah ada, cinta, horor, anak-anak, remaja, dewasa, pendidikan dan masih banyak lagi. Hingga membuat novel ini layak dikategorikan sebagai novel yang membangun perkembangan positf bagi para pembaca.
“Tidak ada kata putus asa, melainkan berusaha hingga bagian terakhir yang dapat dilakukan”, mungkin seperti itulah yang ingin disampaikan oleh Andrea Hirata melaui novel ini.
Buku ini baik untuk dibaca oleh semua golongan masyarakat karena hal-hal positif seperti yang telah diungkapkan sebelumnya terkandung di dalam novel tersebut.

Disusun Oleh: IX IPA 1 SMA Kosgoro Kota Bogor
~Heri Irwansyah~
~Krisna D. Satria~
~Muhamad Khoyrul P.~
~Muhammad Yogi I.~
~Saepul Anwar~
~Syawkat Khalaf~

No comments:

Post a Comment