Wednesday, December 30, 2009

MENGAJAR ITU SAMA DENGAN BELAJAR

Ada korelasi positif terhadap peningkatan kompetensi bagi seorang pengajar yang sering memberikan ceramah pada seminar, atau mengajar pada pendidikan di berbagai perusahaan. Mengapa hal tersebut bisa terjadi? 1. Pengajar berperan sebagai fasilitator Mengajar orang dewasa tentu berbeda dengan mengajar pada anak kecil, maupun mengajar pada mahasiswa. Pendidikan bagi orang dewasa, harus dibuat sedemikian rupa, sehingga situasi kelas tidak membosankan, dan ada komunikasi dua arah. Di satu sisi pengajar harus menguasai materi yang disampaikan, dan bertindak sebagai fasilitator, dan harus pandai menangkap sifat kelas yang diberikan pengajaran pada saat itu. Ada kelas yang partisipannya begitu menonjol, aktif dan banyak diskusi, disini peran pengajar hampir mirip fasilitator atau moderator, namun kita juga harus mampu mengarahkan kelas agar tak terjadi debat kusir. Pada kelas yang aktif, banyak pertanyaan tak terduga, dan kadang-kadang pengajar sendiri belum mengetahui jawaban yang tepat. Jika ini terjadi, diperlukan seorang pengajar yang bijaksana, sehingga tidak terkesan bahwa pengajar tidak mampu menguasai kelas. 2. Buat perencanaan yang matang Persiapan yang matang akan sangat menunjang keberhasilan dalam menyampaikan pengajaran. Pengajar yang baik, akan mempersiapkan bahan ajar, dengan kedalaman materi sesuai tujuan yang akan dicapai. Pengajar juga harus menguasai teknologi agar penyampaian bahan ajar menarik. Apabila bahan ajar telah siap, pengajar mempersiapkan berbagai alternatif kemungkinan. Misalkan, dengan menyiapkan berbagai jenis latihan, dengan tingkat kedalaman berbeda, sehingga kelas seperti apapun bisa dikuasai. Merupakan hal yang biasa, bahwa saat kita ditunjuk sebagai pengajar, persepsi di awal sangat berbeda dengan keadaan/kenyataan yang ada di kelas, sehingga pengajar harus bisa menyesuaikan diri. Pengajar juga harus mandiri, karena jika ditunjuk sebagai pengajar, apalagi jika pendidikan dilaksanakan diluar kota, maka pada umumnya lembaga yang didatangi hanya menyediakan fasilitator, yang berfungsi mengatur dan mengontrol terselenggaranya pendidikan di kelas. Sedangkan hal-hal lain, seperti mempersiapkan bahan ajar, sampai penayangan di depan kelas, benar-benar harus dapat dilaksanakan oleh pengajar itu sendiri tanpa bantuan pihak lain.

Selanjutnya..... 3. Evaluasi Pada umumnya honor pengajar “sangat memadai” sehingga pihak penyelenggara ingin mendapatkan hasil sebaik-baiknya. Apabila hasil evaluasi dari para partisipan di kelas, ternyata kurang memenuhi harapan, maka pengajar tadi tidak akan dipakai lagi. Oleh karena itu pengajar harus berusaha sebaik-baiknya agar dapat menyampaikan pengajaran sesuai yang diharapkan pihak penyelenggara. 4. Bertambah teman, serta pengalaman. Mengajar orang dewasa, risikonya memang mereka mudah bosan, namun ada sisi enaknya, karena rata-rata partisipan telah mempunyai jabatan tertentu, sehingga akan menambah kenalan. Dan apabila kita sering diundang mengajar diberbagai kota, maka kita akan mempunyai teman-teman yang berkesinambungan, karena dengan adanya alat komunikasi yang semakin canggih, hubungan tadi akan dapat berjalan terus baik melalui sms, email, telepon dan lain-lain. Yang paling menyenangkan bagi pengajar, kita akan mendapat pengalaman yang berharga, menjadi kenal budaya/kultur perusahaan para partisipan tersebut, budaya daerah yang kita datangi, dan sering kita mendapat kesempatan mengunjungi daerah wisata selepas kegiatan mengajar. 5. Mengajar memaksa kita untuk belajar terus menerus. Ada keuntungan yang tak terlihat apabila kita sering mengajar. Apabila mengajar, pada umumnya satu kelas terdiri dari 20 orang dengan latar belakang yang berbeda. Kemungkinan pengajar hanya memberikan satu materi pelajaran, namun akan mendapat feed back dari 20 orang. Pada saat istirahat, pengajar dapat terlibat diskusi yang hangat dengan peserta, bahkan dengan peserta yang paling pendiam. Dari pengalaman mengajar, pertanyaan sering datang hanya dari beberapa partisipan saja, namun begitu istirahat, yang belum bertanya akan mengerumuni pengajar. Jika waktu kurang, pembahasan bisa terjadi diluar kelas, kemungkinan di lobi gedung pendidikan/hotel, dan disinilah kita banyak memperoleh masukan yang sangat berharga. Sumber: blog edratna

Monday, December 28, 2009

Berpikir Positif

Menjaga semangat selalu tetap positif memang latihan yang terus menerus. Semangat positif intinya hanya akan diperoleh dengan menjaga pikiran kita selalu kea rah positif. Ketika kita mulai mengalami kejenuhan dan kebosanan bisa jadi semangat mengendur, untuk itu berusahalah selalu mengarahkan pikiran agar tetap positif, caranya perhatikan beberapa tips berikut ini: 1. Pilihlah salah satu kata-kata bijak yang dapat mempengaruhi semangat dan motivasi Anda. Boleh ambil dari kata-kata mutiara dari orang-orang terkenal misalnya, atau dari mana saja. Kalau perlu tulis dan tempatkan tulisan ini di tempat yang mudah Anda baca setiap harinya. Baca dan camkanlah kutipan kata-kata motivasi itu. Jadikanlah isi dari setiap kutipan tersebut menjadi bagian pemikiran Anda sehingga mampu membangkitkan semangat motivasi Anda. 2. Berusahalah bertemu dan bergaul dengan orang-orang yang memiliki semangat positif. Hindari lingkungan yang cenderung mempengarungi menurunnya semangat anda atau mempengaruhi kebosanan Anda. Bertemu dan berdiskusilah dengan mereka yang memiliki semangat tinggi dan positif. Semangat positif itu menular, dengan Anda bertemu, bergaul dan berdisuksi dengan orang-orang positif, anda akan tertular kembali semnagat positif. 3. Hapuslah kata-kata “tidak dapat,”, “tidak bisa”, “malas”, “tidak bersemangat” atau kata-kata lain yang senada dari pikiran Anda. Buanglah jauh-jauh kata-kata yang intinya dapat melemahkan semangat Anda. Usahakan agar Anda menemukan cara untuk mengatakan apa yang bisa Anda lakukan. 4. Mulailah hari dengan bersikaplah positif. Tanamkan keyakinan dalam hati Anda bahwa setiap orang yang anda temui sesungguhnya memiliki sisi positif dan perlakukanlah mereka dengan sikap positif juga. Misalnya tersenyumlah ketika bertemu dengan orang lain, mengucapkan salam dengan ramah, melayani mereka dengan baik, dll. Anda pasti akan heran melihat tanggapan yang akan Anda peroleh dari orang-orang yang selama ini anda anggap biasa saja. Hal ini akan dapat membangkitkan kembali semangat dan sikap positif Anda. 5. Carilah suatu kesempatan untuk bisa berbagi dan memberi kepada orang lain dengan tulus dan ikhlas. Memberi tidak harus dengan harta benda, bisa dengan membagi ilmu yang anda miliki, berbagi keramahan atau apapun yang bisa Anda lakukan untuk orang lain. Lakukanlah suatu yang khusus pada siapa saja termasuk mungkin pasangan Anda, orang tua Anda, sahabat Anda ataupun anak-anak Anda. Bahkan kalau memungkinkan berusahalah berbuatlah suatu kebaikan pada seseorang yang belum Anda kenal sekalipun. Ini akan menjadikan hidup anda lebih berarti dan membangkitkan semangat positif Anda. 6. Pahami kehendak hati atau tujuan yang ingin Anda raih dalam kehidupan. Kemudian lakukan sesuai dengan kehendak hati Anda. Dengan menemukan kembali kehendak hati, anda akan menemukan kecintaan yang dapat membangkitkan semangat dan motivasi positif Anda. 7. Bersyukurlah kepada Allah SWT atas limpahan rahmat dan berkah yang sudah anda terima sampai detik ini. Sekali lagi bersyukurlah dan perbanyaklah bersyukur kepada Allah atas segala karunianya, kesehatan yang anda miliki, keluarga yang anda miliki, pekerjaan anda saat ini, karier anda saat ini dan lain sebagainya. Perasaan bersyukur akan mendamaikan hati dan dapat membangkitkan kembali semangat dan motivasi dari dalam diri. SEMOGA BERMANFAAT

Tuesday, December 15, 2009

Menganalisis Butir Soal

Kegiatan menganalisis butir soal merupakan suatu kegiatan yang harus dilakukan guru untuk meningkatkan mutu soal yang telah ditulis. Kegiatan ini merupakan proses pengumpulan, peringkasan, dan penggunaan informasi dari jawaban siswa untuk membuat keputusan tentang setiap penilaian. Tujuan penelaahan adalah untuk mengkaji dan menelaah setiap butir soal agar diperoleh soal yang bermutu sebelum soal digunakan. Di samping itu, tujuan analisis butir soal juga untuk membantu meningkatkan tes melalui revisi atau membuang soal yang tidak efektif, serta untuk mengetahui informasi diagnostik pada siswa apakah mereka sudah/belum memahami materi yang telah diajarkan. Soal yang bermutu adalah soal yang dapat memberikan informasi setepat-tepatnya sesuai dengan tujuannya di antaranya dapat menentukan peserta didik mana yang sudah atau belum menguasai materi yang diajarkan guru. Dalam melaksanakan analisis butir soal, para penulis soal dapat menganalisis secara kualitatif, dalam kaitan dengan isi dan bentuknya, dan kuantitatif dalam kaitan dengan ciri-ciri statistiknya. Analisis kualitatif mencakup pertimbangan validitas isi dan konstruk, sedangkan analisis kuantitatif mencakup pengukuran kesulitan butir soal dan diskriminasi soal yang termasuk validitas soal dan reliabilitasnya. Jadi, ada dua cara yang dapat digunakan dalam penelaahan butir soal yaitu penelaahan soal secara kualitatif dan kuantitatif. Kedua teknik ini masing-masing memiliki keunggulan dan kelemahan. Oleh karena itu teknik terbaik adalah menggunakan keduanya (penggabungan).


Kedua cara tersebut dapat dipelajari secara rinci dalam buku ini.

Menganalisis Butir Soal

Kegiatan menganalisis butir soal merupakan suatu kegiatan yang harus dilakukan guru untuk meningkatkan mutu soal yang telah ditulis. Kegiatan ini merupakan proses pengumpulan, peringkasan, dan penggunaan informasi dari jawaban siswa untuk membuat keputusan tentang setiap penilaian. Tujuan penelaahan adalah untuk mengkaji dan menelaah setiap butir soal agar diperoleh soal yang bermutu sebelum soal digunakan. Di samping itu, tujuan analisis butir soal juga untuk membantu meningkatkan tes melalui revisi atau membuang soal yang tidak efektif, serta untuk mengetahui informasi diagnostik pada siswa apakah mereka sudah/belum memahami materi yang telah diajarkan. Soal yang bermutu adalah soal yang dapat memberikan informasi setepat-tepatnya sesuai dengan tujuannya di antaranya dapat menentukan peserta didik mana yang sudah atau belum menguasai materi yang diajarkan guru. Dalam melaksanakan analisis butir soal, para penulis soal dapat menganalisis secara kualitatif, dalam kaitan dengan isi dan bentuknya, dan kuantitatif dalam kaitan dengan ciri-ciri statistiknya. Analisis kualitatif mencakup pertimbangan validitas isi dan konstruk, sedangkan analisis kuantitatif mencakup pengukuran kesulitan butir soal dan diskriminasi soal yang termasuk validitas soal dan reliabilitasnya. Jadi, ada dua cara yang dapat digunakan dalam penelaahan butir soal yaitu penelaahan soal secara kualitatif dan kuantitatif. Kedua teknik ini masing-masing memiliki keunggulan dan kelemahan. Oleh karena itu teknik terbaik adalah menggunakan keduanya (penggabungan).


Kedua cara tersebut dapat dipelajari secara rinci dalam buku ini.

Wednesday, December 2, 2009

Meningkatkan Budaya Baca

Tentu kita masih percaya bahwa buku adalah jendela dunia, iklan di televisi sering menampilkan dan menekankan bahwa buku adalah jendela dunia. Buku merupakan kunci segala ilmu. Entah dari mana asal katakata bijak itu, tapi yang jelas kata‐kata itu sudah turun‐temurun kita dengar. Memang benar, dengan membaca kita bisa memperoleh pengetahuan yang berasal dari mana saja dan kita bisa tahu keadaan atau peristiwa di mana saja. Jadi tepat bila buku adalah jendela dunia.

Meningkatkan Budaya Baca

Tentu kita masih percaya bahwa buku adalah jendela dunia, iklan di televisi sering menampilkan dan menekankan bahwa buku adalah jendela dunia. Buku merupakan kunci segala ilmu. Entah dari mana asal katakata bijak itu, tapi yang jelas kata‐kata itu sudah turun‐temurun kita dengar. Memang benar, dengan membaca kita bisa memperoleh pengetahuan yang berasal dari mana saja dan kita bisa tahu keadaan atau peristiwa di mana saja. Jadi tepat bila buku adalah jendela dunia.

Monday, November 16, 2009

KISI-KISI UJIAN NASIONAL 2010 SD, SMP/MTs, SMA/MA, SMK (Permendiknas No 75 Tahun 2009 tentang Ujian Nasional Tahun 2009/2010)

Bambang Sudibyo sebagai Mendiknas –sebelum diganti oleh Mohammad Nuh– telah mengeluarkan empat paket Peraturan Menteri yang berkaitan dengan Ujian Nasional Tahun 2009/2010, yakni:


Peraturan Mendiknas Nomor 74 Tahun 2009 tentang Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional (UASBN) Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah/Sekolah Dasar Luar Biasa (SD/MI/SDLB) Tahun Pelajaran 2009/2010 (unduh).


Peraturan Mendiknas Nomor 75 Tahun 2009 tentang Ujian Nasional Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa (SMPLB), Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA), Sekolah Menengah Atas Luar Biasa (SMALB), dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Tahun Pelajaran 2009/2010 (unduh).


Peraturan Mendiknas Nomor 76 Tahun 2009 tentang Ujian Nasional Program Paket C Kejuruan Tahun 2010 (unduh).


Peraturan Mendiknas Nomor 77 Tahun 2009 tentang Ujian Nasional Program Paket A, Program Paket B, Program Paket C, dan Program Paket C Kejuruan Tahun 2010 (unduh).


Secara substansial, ketentuan UN 2009/2010 tidak jauh berbeda jika dibandingkan dengan ketentuan UN 2008/2009, baik Standar Kompetensi Lulusan maupun ketentuan kelulusan. Berikut ini petikannya:


Pasal 5 UN Tahun Pelajaran 2009/2010 dilaksanakan dua kali yaitu UN utama dan UN ulangan. UN utama untuk SMA/MA, SMALB, dan SMK dilaksanakan pada minggu ketiga Maret 2010. UN utama untuk SMP/MTs dan SMPLB dilaksanakan satu kali pada minggu keempat Maret 2010. UN susulan dilaksanakan satu minggu setelah UN utama. Ujian praktik kejuruan untuk SMK dilaksanakan sebelum UN utama.


Pasal 6 UN Ulangan untuk SMA/MA, SMALB, dan SMK dilaksanakan minggu kedua Mei 2010. UN Ulangan untuk SMP/MTs dan SMPLB dilaksanakan minggu ketiga Mei 2010.


Pasal 7 Mata pelajaran yang diujikan pada UN: Mata Pelajaran UN SMA/MA Program IPA, meliputi: Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, Fisika, Kimia, dan Biologi; Mata Pelajaran UN SMA/MA Program IPS, meliputi: Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, Ekonomi, Sosiologi, dan Geografi; Mata Pelajaran UN SMA/MA Program Bahasa, meliputi: Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, Bahasa Asing lain yang diambil, Sejarah Budaya/Antropologi, dan Sastra Indonesia; Mata Pelajaran UN MA Program Keagamaan, meliputi: Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, Tafsir, Hadis, dan Fikih; Mata Pelajaran UN SMK meliputi: Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, dan Teori Kejuruan; Mata Pelajaran UN SMALB meliputi: Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Matematika; dan Mata Pelajaran UN SMP/MTs, dan SMPLB meliputi: Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).


Pasal 8 Standar Kompetensi Lulusan Ujian Nasional (SKLUN) Tahun Pelajaran 2009/2010 merupakan irisan (interseksi) dari pokok bahasan/sub pokok bahasan Kurikulum 1994, Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar pada Kurikulum 2004, dan Standar Isi. Pasal 20 (1) Peserta UN SMP/MTs, SMPLB, SMA/MA, SMALB, dan SMK dinyatakan lulus jika memenuhi standar kelulusan UN sebagai berikut: memiliki nilai rata-rata minimal 5,50 untuk seluruh mata pelajaran yang diujikan, dengan nilai minimal 4,00 untuk paling banyak dua mata pelajaran dan minimal 4,25 untuk mata pelajaran lainnya; khusus untuk SMK, nilai mata pelajaran praktik kejuruan minimal 7,00 dan digunakan untuk menghitung rata-rata UN. (2) Pemerintah daerah dan/atau satuan pendidikan dapat menetapkan batas kelulusan di atas nilai sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sebelum pelaksanaan UN. (3) Peserta UN diberi surat keterangan hasil ujian nasional (SKHUN) yang diterbitkan oleh sekolah/madrasah penyelenggara.


Sumber: mgmpsmp.co.cc

KISI-KISI UJIAN NASIONAL 2010 SD, SMP/MTs, SMA/MA, SMK (Permendiknas No 75 Tahun 2009 tentang Ujian Nasional Tahun 2009/2010)

Bambang Sudibyo sebagai Mendiknas –sebelum diganti oleh Mohammad Nuh– telah mengeluarkan empat paket Peraturan Menteri yang berkaitan dengan Ujian Nasional Tahun 2009/2010, yakni:


Peraturan Mendiknas Nomor 74 Tahun 2009 tentang Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional (UASBN) Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah/Sekolah Dasar Luar Biasa (SD/MI/SDLB) Tahun Pelajaran 2009/2010 (unduh).


Peraturan Mendiknas Nomor 75 Tahun 2009 tentang Ujian Nasional Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa (SMPLB), Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA), Sekolah Menengah Atas Luar Biasa (SMALB), dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Tahun Pelajaran 2009/2010 (unduh).


Peraturan Mendiknas Nomor 76 Tahun 2009 tentang Ujian Nasional Program Paket C Kejuruan Tahun 2010 (unduh).


Peraturan Mendiknas Nomor 77 Tahun 2009 tentang Ujian Nasional Program Paket A, Program Paket B, Program Paket C, dan Program Paket C Kejuruan Tahun 2010 (unduh).


Secara substansial, ketentuan UN 2009/2010 tidak jauh berbeda jika dibandingkan dengan ketentuan UN 2008/2009, baik Standar Kompetensi Lulusan maupun ketentuan kelulusan. Berikut ini petikannya:


Pasal 5 UN Tahun Pelajaran 2009/2010 dilaksanakan dua kali yaitu UN utama dan UN ulangan. UN utama untuk SMA/MA, SMALB, dan SMK dilaksanakan pada minggu ketiga Maret 2010. UN utama untuk SMP/MTs dan SMPLB dilaksanakan satu kali pada minggu keempat Maret 2010. UN susulan dilaksanakan satu minggu setelah UN utama. Ujian praktik kejuruan untuk SMK dilaksanakan sebelum UN utama.


Pasal 6 UN Ulangan untuk SMA/MA, SMALB, dan SMK dilaksanakan minggu kedua Mei 2010. UN Ulangan untuk SMP/MTs dan SMPLB dilaksanakan minggu ketiga Mei 2010.


Pasal 7 Mata pelajaran yang diujikan pada UN: Mata Pelajaran UN SMA/MA Program IPA, meliputi: Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, Fisika, Kimia, dan Biologi; Mata Pelajaran UN SMA/MA Program IPS, meliputi: Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, Ekonomi, Sosiologi, dan Geografi; Mata Pelajaran UN SMA/MA Program Bahasa, meliputi: Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, Bahasa Asing lain yang diambil, Sejarah Budaya/Antropologi, dan Sastra Indonesia; Mata Pelajaran UN MA Program Keagamaan, meliputi: Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, Tafsir, Hadis, dan Fikih; Mata Pelajaran UN SMK meliputi: Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, dan Teori Kejuruan; Mata Pelajaran UN SMALB meliputi: Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Matematika; dan Mata Pelajaran UN SMP/MTs, dan SMPLB meliputi: Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).


Pasal 8 Standar Kompetensi Lulusan Ujian Nasional (SKLUN) Tahun Pelajaran 2009/2010 merupakan irisan (interseksi) dari pokok bahasan/sub pokok bahasan Kurikulum 1994, Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar pada Kurikulum 2004, dan Standar Isi. Pasal 20 (1) Peserta UN SMP/MTs, SMPLB, SMA/MA, SMALB, dan SMK dinyatakan lulus jika memenuhi standar kelulusan UN sebagai berikut: memiliki nilai rata-rata minimal 5,50 untuk seluruh mata pelajaran yang diujikan, dengan nilai minimal 4,00 untuk paling banyak dua mata pelajaran dan minimal 4,25 untuk mata pelajaran lainnya; khusus untuk SMK, nilai mata pelajaran praktik kejuruan minimal 7,00 dan digunakan untuk menghitung rata-rata UN. (2) Pemerintah daerah dan/atau satuan pendidikan dapat menetapkan batas kelulusan di atas nilai sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sebelum pelaksanaan UN. (3) Peserta UN diberi surat keterangan hasil ujian nasional (SKHUN) yang diterbitkan oleh sekolah/madrasah penyelenggara.


Sumber: mgmpsmp.co.cc

Thursday, November 5, 2009

Kata Mutiara Pendidikan

Pendidikan bukan persiapan untuk hidup Pendidikan adalah hidup itu sendiri (John Dewey)


Tujuan pendidikan adalah mempersiapkan generasi muda Untuk mendidik diri mereka sendiri seumur hidup mereka. (Robert Maynard Hutchins)


Pendidikan bukanlah sesuatu yang diperoleh seseorang, Tapi pendidikan adalah sebuah proses seumur hidup (Gloria Steinem)


Yang hebat didunia ini bukanlah tempat dimana kita berada Melainkan arah yang kita tuju (Oliver Wendell Holmes)


Arah yang diberikan pendidikan Untuk mengawali hidup seseorang akan menentukan masa depannya (Plato)


Murid yang dipersenjatai dengan informasi Akan selalu memenangkan pertempuran (Meladee McCarty)


Seorang Guru Menggandeng tangan, Membuka pikiran Menyentuh hati, Membentuk masa depan Seorang Guru berpengaruh selamanya Dia tidak pernah tahu kapan pengaruhnya berakhir (Henry Adam)


Kebajikan atau pengetahuan saja takkan cukup sebagai modal menjadi Guru Anugrah mengajar adalah bakat yang khas dan melibatkan kebutuhan Serta hasrat dalam diri sang Guru sendiri. (John Jay Chapman)


Salah satu tanda seorang pendidik yang hebat Adalah kemampuan memimpin murid-murid Menjelajahi tempat-tempat baru Yang bahkan belum pernah didatangi sang pendidik (Thomas Groome)


Mengajar berarti belajar lagi (Oliver Wendell Holmes)


Guru biasa memberitahukan Guru baik menjelaskan Guru ulung memeragakan Guru hebat mengilhami


(William Arthur Ward) Aku menyentuh masa depan. Aku mengajar (Christa McAuliffe)


Kita tidak selalu bisa membangun masa depan bagi generasi muda Tapi kita bisa membangun generasi muda untuk masa depan. ( Franklin D Roosevelt)


Kita tidak bisa mengajari orang apapun Kita hanya bisa membantu mereka menemukannya di dalam diri mereka (Galileo Galilei)


Jika kau memberi tahu mereka Mereka hanya akan melihat gerakan bibirmu Jika kau menunjukan kepada mereka Mereka akan tergoda untuk melakukannya sendiri (Maria Montessori)


Yang penting bukan bagaimana caramu hidup Tapi hidup siapa yang kamu ubah dengan hidupmu Seorang majikan bisa memberitahumu apa yang ia harapkan darimu Tapi seorang Guru membangkitkan pengharapanmu sendiri (Patricia Neal)


Seni mengajar dalah seni membantu penemuan (Mark Van Doren)


Aku bukan seorang Guru tapi seorang pembangkit (Robert Frost)


Tujuan mengajar adalah untuk membuat anak bisa maju tanpa Gurunya (Elbert Hubbard)


Jangan pernah meragukan keberhasilan Sekelompok kecil orang yang bertekad mengubah dunia Karena hanya kelompok seperti itulah yang pernah berhasil melakukannya (Margaret Mead)


Setiap orang berbakat di bidang tertentu Kita hanya harus menemukan apa bakatnya (Evelyn Blose Holman)


Aku bukan seoarang Guru hanya sesama musafir yang kau tanyai arah Aku menujuk ke arah depan—kedepan diriku sendiri dan ke depan dirimu (George Bernard Shaw)


Apa yang ingin dipelajari murid Sama pentingnya dengan apa yang ingin diajarkan Guru (Lois E.LeBar)


Bertindaklah seolah apa yang kau lakukan membuat perbedaan Karena kenyataannya memang begitu Ajari murid-murid menggunakan bakat apapun yang mereka miliki. Hutan akan sunyi jika yang berkicau Hanyalah burung-burung yang paling merdu kicaunya Kita cemas akan jadi apa anak kita nantinya Namun kita lupa bahwa ia sudah jadi seseorang sekarang (Stacia Tusher)


Mengajar bukan profesi. Mengajar adalah kegemaran Aku telah mencapai sebuah kesimpulan yang menakutkan bahwa aku adalah unsur penentu di dalam kelas. Pendekatan pribadikulah yang menciptakan iklimnya Suasana hatikulah yang membuat cuacanya. Sebagai seorang Guru, aku memiliki kekuatan yang sangat besar untuk membuat hidup seseorang menderita atau gembira. Aku bisa menjadi alat penyiksa atau pemberi ilham, bisa bercanda atau mempermalukan, melukai atau menyembuhkan. Dalam semua situasi, reaksikulah yang menentukan apakah sebuah krisis akan memuncak atau mereda dan apakah seseorang akan diperlakukan sebagai manusia atau direndahkan. ( Haim Ginott)


Anak-anak di dalam kelas kita mutlak lebih penting daripada pelajaran yang kita ajarkan kepada mereka (Meladee McCArty)


Aku seorang Guru Guru adalah seorang pemimpin Tidak ada keajaiban dalam pekerjaanku Aku tidak berjalan di atas air Aku tidak membelah lautan Aku hanya mencintai anak-anak (Marva Collins)


Kau bisa membayar orang untuk mengajar tapi kau tak bisa membayar mereka untuk peduli (Marva Collins)


Salah satu hal yang bisa dilakukan seorang Guru adalah mengirim pulang seorang murid di siang hari dalam keadaan menyukai diri mereka sedikit lebih daripada ketika ia datang di pagi hari (Ernest Melby)


Anak-anak adalah sumber alam kita yang paling berharga (Herbert Hoover)


Setiap murid bisa belajar, hanya saja tidak pada hari yang sama atau dengan cara yang sama (George Evans)


Jika kau harus berteriak, lakukanlah untuk membangkitkan semangat seseorang Rahasia pendidikan adalah menghormati sang murid (Ralph Waldo Emerson)


Mengajari anak-anak berhitung memang bagus, tapi yang terbaik adalah mengajari mereka apa yang perlu diperhitungkan (Bob Talbert)

Kata Mutiara Pendidikan

Pendidikan bukan persiapan untuk hidup Pendidikan adalah hidup itu sendiri (John Dewey)


Tujuan pendidikan adalah mempersiapkan generasi muda Untuk mendidik diri mereka sendiri seumur hidup mereka. (Robert Maynard Hutchins)


Pendidikan bukanlah sesuatu yang diperoleh seseorang, Tapi pendidikan adalah sebuah proses seumur hidup (Gloria Steinem)


Yang hebat didunia ini bukanlah tempat dimana kita berada Melainkan arah yang kita tuju (Oliver Wendell Holmes)


Arah yang diberikan pendidikan Untuk mengawali hidup seseorang akan menentukan masa depannya (Plato)


Murid yang dipersenjatai dengan informasi Akan selalu memenangkan pertempuran (Meladee McCarty)


Seorang Guru Menggandeng tangan, Membuka pikiran Menyentuh hati, Membentuk masa depan Seorang Guru berpengaruh selamanya Dia tidak pernah tahu kapan pengaruhnya berakhir (Henry Adam)


Kebajikan atau pengetahuan saja takkan cukup sebagai modal menjadi Guru Anugrah mengajar adalah bakat yang khas dan melibatkan kebutuhan Serta hasrat dalam diri sang Guru sendiri. (John Jay Chapman)


Salah satu tanda seorang pendidik yang hebat Adalah kemampuan memimpin murid-murid Menjelajahi tempat-tempat baru Yang bahkan belum pernah didatangi sang pendidik (Thomas Groome)


Mengajar berarti belajar lagi (Oliver Wendell Holmes)


Guru biasa memberitahukan Guru baik menjelaskan Guru ulung memeragakan Guru hebat mengilhami


(William Arthur Ward) Aku menyentuh masa depan. Aku mengajar (Christa McAuliffe)


Kita tidak selalu bisa membangun masa depan bagi generasi muda Tapi kita bisa membangun generasi muda untuk masa depan. ( Franklin D Roosevelt)


Kita tidak bisa mengajari orang apapun Kita hanya bisa membantu mereka menemukannya di dalam diri mereka (Galileo Galilei)


Jika kau memberi tahu mereka Mereka hanya akan melihat gerakan bibirmu Jika kau menunjukan kepada mereka Mereka akan tergoda untuk melakukannya sendiri (Maria Montessori)


Yang penting bukan bagaimana caramu hidup Tapi hidup siapa yang kamu ubah dengan hidupmu Seorang majikan bisa memberitahumu apa yang ia harapkan darimu Tapi seorang Guru membangkitkan pengharapanmu sendiri (Patricia Neal)


Seni mengajar dalah seni membantu penemuan (Mark Van Doren)


Aku bukan seorang Guru tapi seorang pembangkit (Robert Frost)


Tujuan mengajar adalah untuk membuat anak bisa maju tanpa Gurunya (Elbert Hubbard)


Jangan pernah meragukan keberhasilan Sekelompok kecil orang yang bertekad mengubah dunia Karena hanya kelompok seperti itulah yang pernah berhasil melakukannya (Margaret Mead)


Setiap orang berbakat di bidang tertentu Kita hanya harus menemukan apa bakatnya (Evelyn Blose Holman)


Aku bukan seoarang Guru hanya sesama musafir yang kau tanyai arah Aku menujuk ke arah depan—kedepan diriku sendiri dan ke depan dirimu (George Bernard Shaw)


Apa yang ingin dipelajari murid Sama pentingnya dengan apa yang ingin diajarkan Guru (Lois E.LeBar)


Bertindaklah seolah apa yang kau lakukan membuat perbedaan Karena kenyataannya memang begitu Ajari murid-murid menggunakan bakat apapun yang mereka miliki. Hutan akan sunyi jika yang berkicau Hanyalah burung-burung yang paling merdu kicaunya Kita cemas akan jadi apa anak kita nantinya Namun kita lupa bahwa ia sudah jadi seseorang sekarang (Stacia Tusher)


Mengajar bukan profesi. Mengajar adalah kegemaran Aku telah mencapai sebuah kesimpulan yang menakutkan bahwa aku adalah unsur penentu di dalam kelas. Pendekatan pribadikulah yang menciptakan iklimnya Suasana hatikulah yang membuat cuacanya. Sebagai seorang Guru, aku memiliki kekuatan yang sangat besar untuk membuat hidup seseorang menderita atau gembira. Aku bisa menjadi alat penyiksa atau pemberi ilham, bisa bercanda atau mempermalukan, melukai atau menyembuhkan. Dalam semua situasi, reaksikulah yang menentukan apakah sebuah krisis akan memuncak atau mereda dan apakah seseorang akan diperlakukan sebagai manusia atau direndahkan. ( Haim Ginott)


Anak-anak di dalam kelas kita mutlak lebih penting daripada pelajaran yang kita ajarkan kepada mereka (Meladee McCArty)


Aku seorang Guru Guru adalah seorang pemimpin Tidak ada keajaiban dalam pekerjaanku Aku tidak berjalan di atas air Aku tidak membelah lautan Aku hanya mencintai anak-anak (Marva Collins)


Kau bisa membayar orang untuk mengajar tapi kau tak bisa membayar mereka untuk peduli (Marva Collins)


Salah satu hal yang bisa dilakukan seorang Guru adalah mengirim pulang seorang murid di siang hari dalam keadaan menyukai diri mereka sedikit lebih daripada ketika ia datang di pagi hari (Ernest Melby)


Anak-anak adalah sumber alam kita yang paling berharga (Herbert Hoover)


Setiap murid bisa belajar, hanya saja tidak pada hari yang sama atau dengan cara yang sama (George Evans)


Jika kau harus berteriak, lakukanlah untuk membangkitkan semangat seseorang Rahasia pendidikan adalah menghormati sang murid (Ralph Waldo Emerson)


Mengajari anak-anak berhitung memang bagus, tapi yang terbaik adalah mengajari mereka apa yang perlu diperhitungkan (Bob Talbert)

Friday, October 16, 2009

Metode Pembelajaran Menulis

a. Metode Langsung
Metode pengajaran langsung dirancang secara khusus untuk mengembangkan belajar siswa tentang pengetahuan prosedural dan pengetahuan deklaratif yang terstruktur dengan baik dan dapat dipelajari selangkah demi selangkah. Metode tersebut didasari anggapan bahwa pada umumnya pengetahuan dibagi dua, yakni pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural. Deklaratif berarti pengetahuan tentang bagaimana melakukan sesuatu. Dalam metode langsung, terdapat lima fase yang sangat penting. Guru mengawali dengan penjelasan tentang tujuan dan latar belakang pembelajaran serta mempersiapkan siswa untuk menerima penjelasan guru. Hal itu disebut fase persiapan dan motivasi. Fase berikutnya adalah fase demontrasi, pembimbingan, pengecekan, dan pelatihan lanjutan.
Pada metode langsung bisa dikembangkan dengan teknik pembelajaran menulis dari gambar atau menulis objek langsung dan atau perbandingan objek langsung. Teknik menulis dari gambar atau menulis objek langsung bertujuan agar siswa dapat menulis dengan cepat berdasarkan gambar yang
dilihat. Misalnya, guru menunjukkan gambar kebakaran yang melanda sebuah desa atau melihat langsung kejadian kebakaran sebuah desa, Dari gambar tersebut siswa dapat membuat tulisan secara runtut dan logis berdasarkan gambar.

b. Metode Komunikatif
Desain yang bermuatan metode komunikatif harus mencakup semua keterampilan berbahasa. Setiap tujuan diorganisasikan ke dalam pembelajaran. Setiap pembelajaran dispesifikkan ke dalam tujuan kongkret yang merupakan produk akhir. Sebuah produk di sini dimaksudkan sebagai sebuah informasi yang dapat dipahami, ditulis, diusahakan, atau disajikan ke dalam nonlinguistik. Sepucuk surat adalah sebuah produk. Demikian pula sebuah perintah, pesan, laporan atau peta juga merupakan produk yang dapat dilihat dan diamati. Dengan begitu, produk-produk tersebut dihasilkan melalui penyelesaian tugas yang berhasil. Metode komunikatif dapat dilakukan dengan teknik menulis dialog. Siswa menulis dialog tentang yang mereka lakukan dalam sebuah aktivitas. Kegiatan ini dapat dilaksanakan perseorangan maupun kelompok.

c. Metode Integratif
Integratif berarti menyatukan beberap aspek ke dalam satu proses. Integratif terbagi menjadi interbidang studi dan antarbidang studi. Interbidang studi artinya beberapa aspek dalam satu bidang studi diintegrasikan. Misalnya, menyimak diintegrasikan dengan berbicara dan menulis. Menulis diintegrasikan dengan membaca dan berbicara. Materi kebahasaan diintegrasikan dengan keterampilan bahasa. Sedangkan antarbidang studi merupakan pengintegrasian bahan dari beberapa bidang studi. Misalnya; antarabahasa Indonesia dengan matematika atau dengan bidang studi lainnya. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia, integratif interbidang studi lebih banyak digunakan. Saat mengajarkan kalimat, guru tidak secara langsung menyodorkan materi kalimat ke siswa tetapi diawali dengan membaca atau yang lainnya. Perpindahannya diatur secara tipis. Bahkan, guru yang pandai mengintegrasikan penyampaian materi dapat menyebabkan siswa tidak merasakan perpindahan materi. Integratif sangat diharapkan oleh Kurikulum Bahasa Indonesia Berbasis Kompetensi. Pengintegrasiannya diaplikasikan sesuai dengan kompetensi dasar yang perlu dimiliki siswa. Materi tidak dipisah-pisahkan. Materi ajar justru merupakan kesatuan yang perlu dikemas secara menarik. Metode inregratif dapat dilaksanakan dalam pembelajaran mambaca dengan memberi catatan bacaan. Siswa dapat membuat catatan yang diangap penting atau kalimat kunci sebuah bacaan. Dalam melakukan kegiatan membaca sekaligus siswa menulis.

d. Metode Tematik
Dalam metode tematik, semua komponen materi pembelajaran diintegrasikan ke dalam tema yang sama dalam satu unit pertemuan. Yang perlu dipahami adalah tema bukanlah tujuan tetapi alat yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Tema tersebut harus diolah dan disajikan secara kontekstualitas, kontemporer, kongkret, dan konseptual. Tema yang telah ditentukan harus diolah sesuai dengan perkembangan dan lingkungan siswa. Budaya, sosial, dan religiusitas mereka menjadi perhatian. Begitu pula isi tema yang disajikan secara kontemporer sehingga siswa senang. Apa yang terjadi sekarang di lingkungan siswa juga harus terbahas dan terdiskusikan di kelas. Kemudian, tema tidak disajikan secara abstrak tetapi diberikan secara kongkret. Semua siswa dapat mengikuti proses pembelajaran dengan logika yang dipunyainya. Siswa berangkat dari konsep ke analisis atau dari analisis ke konsep kebahasaan, penggunaan, dan pemahaman.

e. Metode Konstruktivistik
Asumsi sentral metode konstruktivistik adalah belajar itu menemukan. Artinya, meskipun guru menyampaikan sesuatu kepada siswa, mereka melakukan proses mental atau kerja otak atas informasi itu agar informasi tersebut masuk ke dalam pemahaman mereka. Konstuktivistik dimulai dari masalah (sering muncul dari siswa sendiri) dan selanjutnya membantu siswa menyelesaikan dan menemukan langkah-langkah pemecahan masalah tersebut. Metode konstruktivistik didasarkan pada teori belajar kognitif yang menekankan pada pembelajaran kooperatif, pembelajaran generatif strategi bertanya, inkuiri, atau menemukan dan keterampilan metakognitif lainnya (belajar bagaimana seharusnya belajar).

f. Metode Kontekstual
Pembelajaran kontekstual adalah konsepsi pembelajaran yang membantu guru menghubungkan mata pelajaran dengan situasi dunia nyata dan pembelajaran yang memotivasi siswa agar menghubungkan pengetahuan dan terapannya dengan kehidupan sehari-hari sebagai anggota keluarga dan masyarakat (Ardina, 2001). Pembelajaran dengan menggunakan metode ini akan mempermudah dalam pembelajaran menulis. Anak dimotivasi agar mampu menulis. Menurut Nur (2001) pengajaran kontekstual memungkinkan siswa menguatkan, memperluas, dan menerapkan pengatahuan dan keterampilan akademik mereka dalam berbagai macam tatanan dalam sekolah dan di luar sekolah agar siswa dapat memecahkan masalah dunia nyata atau masalah yang disimulasikan. Sebenarnya siswa dalam belajar tidak berada di awan tetapi berada di bumi yang selalu menyatu dengan tempat belajar, waktu, situasi, dan suasana alam dan masyarakatnya. Untuk itu, metode yang dianggap tepat untuk mengembangkan pembelajaran adalah metode kontekstual (Contextual Teaching and Learning). Adapun metode ini dapat diterapkan dalam salah satu pembelajaran menulis deskripsi. Siswa dapat belajar dalam situasi dunia nyata tidak dalam dunia awang-awang.

Metode Pembelajaran Menulis

a. Metode Langsung
Metode pengajaran langsung dirancang secara khusus untuk mengembangkan belajar siswa tentang pengetahuan prosedural dan pengetahuan deklaratif yang terstruktur dengan baik dan dapat dipelajari selangkah demi selangkah. Metode tersebut didasari anggapan bahwa pada umumnya pengetahuan dibagi dua, yakni pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural. Deklaratif berarti pengetahuan tentang bagaimana melakukan sesuatu. Dalam metode langsung, terdapat lima fase yang sangat penting. Guru mengawali dengan penjelasan tentang tujuan dan latar belakang pembelajaran serta mempersiapkan siswa untuk menerima penjelasan guru. Hal itu disebut fase persiapan dan motivasi. Fase berikutnya adalah fase demontrasi, pembimbingan, pengecekan, dan pelatihan lanjutan.
Pada metode langsung bisa dikembangkan dengan teknik pembelajaran menulis dari gambar atau menulis objek langsung dan atau perbandingan objek langsung. Teknik menulis dari gambar atau menulis objek langsung bertujuan agar siswa dapat menulis dengan cepat berdasarkan gambar yang
dilihat. Misalnya, guru menunjukkan gambar kebakaran yang melanda sebuah desa atau melihat langsung kejadian kebakaran sebuah desa, Dari gambar tersebut siswa dapat membuat tulisan secara runtut dan logis berdasarkan gambar.

b. Metode Komunikatif
Desain yang bermuatan metode komunikatif harus mencakup semua keterampilan berbahasa. Setiap tujuan diorganisasikan ke dalam pembelajaran. Setiap pembelajaran dispesifikkan ke dalam tujuan kongkret yang merupakan produk akhir. Sebuah produk di sini dimaksudkan sebagai sebuah informasi yang dapat dipahami, ditulis, diusahakan, atau disajikan ke dalam nonlinguistik. Sepucuk surat adalah sebuah produk. Demikian pula sebuah perintah, pesan, laporan atau peta juga merupakan produk yang dapat dilihat dan diamati. Dengan begitu, produk-produk tersebut dihasilkan melalui penyelesaian tugas yang berhasil. Metode komunikatif dapat dilakukan dengan teknik menulis dialog. Siswa menulis dialog tentang yang mereka lakukan dalam sebuah aktivitas. Kegiatan ini dapat dilaksanakan perseorangan maupun kelompok.

c. Metode Integratif
Integratif berarti menyatukan beberap aspek ke dalam satu proses. Integratif terbagi menjadi interbidang studi dan antarbidang studi. Interbidang studi artinya beberapa aspek dalam satu bidang studi diintegrasikan. Misalnya, menyimak diintegrasikan dengan berbicara dan menulis. Menulis diintegrasikan dengan membaca dan berbicara. Materi kebahasaan diintegrasikan dengan keterampilan bahasa. Sedangkan antarbidang studi merupakan pengintegrasian bahan dari beberapa bidang studi. Misalnya; antarabahasa Indonesia dengan matematika atau dengan bidang studi lainnya. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia, integratif interbidang studi lebih banyak digunakan. Saat mengajarkan kalimat, guru tidak secara langsung menyodorkan materi kalimat ke siswa tetapi diawali dengan membaca atau yang lainnya. Perpindahannya diatur secara tipis. Bahkan, guru yang pandai mengintegrasikan penyampaian materi dapat menyebabkan siswa tidak merasakan perpindahan materi. Integratif sangat diharapkan oleh Kurikulum Bahasa Indonesia Berbasis Kompetensi. Pengintegrasiannya diaplikasikan sesuai dengan kompetensi dasar yang perlu dimiliki siswa. Materi tidak dipisah-pisahkan. Materi ajar justru merupakan kesatuan yang perlu dikemas secara menarik. Metode inregratif dapat dilaksanakan dalam pembelajaran mambaca dengan memberi catatan bacaan. Siswa dapat membuat catatan yang diangap penting atau kalimat kunci sebuah bacaan. Dalam melakukan kegiatan membaca sekaligus siswa menulis.

d. Metode Tematik
Dalam metode tematik, semua komponen materi pembelajaran diintegrasikan ke dalam tema yang sama dalam satu unit pertemuan. Yang perlu dipahami adalah tema bukanlah tujuan tetapi alat yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Tema tersebut harus diolah dan disajikan secara kontekstualitas, kontemporer, kongkret, dan konseptual. Tema yang telah ditentukan harus diolah sesuai dengan perkembangan dan lingkungan siswa. Budaya, sosial, dan religiusitas mereka menjadi perhatian. Begitu pula isi tema yang disajikan secara kontemporer sehingga siswa senang. Apa yang terjadi sekarang di lingkungan siswa juga harus terbahas dan terdiskusikan di kelas. Kemudian, tema tidak disajikan secara abstrak tetapi diberikan secara kongkret. Semua siswa dapat mengikuti proses pembelajaran dengan logika yang dipunyainya. Siswa berangkat dari konsep ke analisis atau dari analisis ke konsep kebahasaan, penggunaan, dan pemahaman.

e. Metode Konstruktivistik
Asumsi sentral metode konstruktivistik adalah belajar itu menemukan. Artinya, meskipun guru menyampaikan sesuatu kepada siswa, mereka melakukan proses mental atau kerja otak atas informasi itu agar informasi tersebut masuk ke dalam pemahaman mereka. Konstuktivistik dimulai dari masalah (sering muncul dari siswa sendiri) dan selanjutnya membantu siswa menyelesaikan dan menemukan langkah-langkah pemecahan masalah tersebut. Metode konstruktivistik didasarkan pada teori belajar kognitif yang menekankan pada pembelajaran kooperatif, pembelajaran generatif strategi bertanya, inkuiri, atau menemukan dan keterampilan metakognitif lainnya (belajar bagaimana seharusnya belajar).

f. Metode Kontekstual
Pembelajaran kontekstual adalah konsepsi pembelajaran yang membantu guru menghubungkan mata pelajaran dengan situasi dunia nyata dan pembelajaran yang memotivasi siswa agar menghubungkan pengetahuan dan terapannya dengan kehidupan sehari-hari sebagai anggota keluarga dan masyarakat (Ardina, 2001). Pembelajaran dengan menggunakan metode ini akan mempermudah dalam pembelajaran menulis. Anak dimotivasi agar mampu menulis. Menurut Nur (2001) pengajaran kontekstual memungkinkan siswa menguatkan, memperluas, dan menerapkan pengatahuan dan keterampilan akademik mereka dalam berbagai macam tatanan dalam sekolah dan di luar sekolah agar siswa dapat memecahkan masalah dunia nyata atau masalah yang disimulasikan. Sebenarnya siswa dalam belajar tidak berada di awan tetapi berada di bumi yang selalu menyatu dengan tempat belajar, waktu, situasi, dan suasana alam dan masyarakatnya. Untuk itu, metode yang dianggap tepat untuk mengembangkan pembelajaran adalah metode kontekstual (Contextual Teaching and Learning). Adapun metode ini dapat diterapkan dalam salah satu pembelajaran menulis deskripsi. Siswa dapat belajar dalam situasi dunia nyata tidak dalam dunia awang-awang.

Strategi Pembelajaran

Strategi pembelajaran  ini diharapkan dapat menjadi alternatif bagi guru bahasa Indonesia dalam pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia di kelas. Penerapan strategi-strategi tersebut dalam pembelajaran bahasa Indonesia sangat bergantung kepada kreativitas guru, terutama dalam hal mencermati standar isi dan mengaitkannya dengan strategi-strategi alternatif sehingga menghasilkan strategi pembelajaran bahasa Indonesia yang tepat sasaran.

1. Pengalaman Penting (Critical Incident )
Strategi ini digunakan untuk memulai pelajaran. Tujuan dan penggunaan strategi ini untuk melibatkan siswa sejak awal dengan melihat pengalaman mereka.
Langkah- langkah:
a. Sampaikan kepada siswa topik atau materi yang akan dipelajari.
b. Beri kesempatan beberapa menit kepada siswa untuk mengingat pengalaman mereka yang tidak terlupakan berkaitan dengan materi yang ada.
c. Tanyakan pengalaman apa yang menurut mereka tidak terlupakan.
d. Sampaikan materi pelajaran dengan mengaitkan pengalaman siswa dengan materi yang akan disampaikan.
Strategi ini dapat digunakan dengan maksimal pada mata pealajaran yang bersifat praktis.
2. Tebak Pelajaran (Prediction Guide)
Strategi ini digunakan untuk melibatkan siswa dalam proses pembelajaran secara aktif dari awal sampai akhir. Melalui strategi ini siswa diharapkan dapat terlibat dalam pelajaran dan tetap mempunyai perhatian ketika guru menyampaikan materi.
Pertama kali siswa diminta untuk menebak apa yang akan muncul dalam topik tertentu. Selama penyampaian materi, siswa dituntut untuk mencocokkan hasil tebakan mereka dengan materi yang disampaikan oleh guru.
Langkah-langkah:
a. Tentukan topik yang akan disampaikan.
b. Bagi siswa ke dalam kelompok-kelompok kecil.
c. Guru meminta siswa untuk menebak apa saja yang kira-kira akan mereka dapatkan dalam pelajaran.
d. Siswa diminta untuk membuat perkiraan itu di dalam kelompok kecil.
e. Sampaikan materi pelajaran secara interaktif.
f. Selama proses pembelajaran siswa diminta untuk mengidentifikasi tebakan mereka yang sesuai dengan materi yang disampaikan.
g. Pada akhir pelajaran, tanyakan berapa jumlah tebakan mereka yang benar.
Strategi ini dapat diterapkan pada hampir semua mata pelajaran. Kelas akan menjadi dinamis jika diadakan kompetisi antarkelompok untuk mencari kelompok dengan prediksi yang paling banyak benarnya.

Strategi Pembelajaran

Strategi pembelajaran  ini diharapkan dapat menjadi alternatif bagi guru bahasa Indonesia dalam pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia di kelas. Penerapan strategi-strategi tersebut dalam pembelajaran bahasa Indonesia sangat bergantung kepada kreativitas guru, terutama dalam hal mencermati standar isi dan mengaitkannya dengan strategi-strategi alternatif sehingga menghasilkan strategi pembelajaran bahasa Indonesia yang tepat sasaran.

1. Pengalaman Penting (Critical Incident )
Strategi ini digunakan untuk memulai pelajaran. Tujuan dan penggunaan strategi ini untuk melibatkan siswa sejak awal dengan melihat pengalaman mereka.
Langkah- langkah:
a. Sampaikan kepada siswa topik atau materi yang akan dipelajari.
b. Beri kesempatan beberapa menit kepada siswa untuk mengingat pengalaman mereka yang tidak terlupakan berkaitan dengan materi yang ada.
c. Tanyakan pengalaman apa yang menurut mereka tidak terlupakan.
d. Sampaikan materi pelajaran dengan mengaitkan pengalaman siswa dengan materi yang akan disampaikan.
Strategi ini dapat digunakan dengan maksimal pada mata pealajaran yang bersifat praktis.
2. Tebak Pelajaran (Prediction Guide)
Strategi ini digunakan untuk melibatkan siswa dalam proses pembelajaran secara aktif dari awal sampai akhir. Melalui strategi ini siswa diharapkan dapat terlibat dalam pelajaran dan tetap mempunyai perhatian ketika guru menyampaikan materi.
Pertama kali siswa diminta untuk menebak apa yang akan muncul dalam topik tertentu. Selama penyampaian materi, siswa dituntut untuk mencocokkan hasil tebakan mereka dengan materi yang disampaikan oleh guru.
Langkah-langkah:
a. Tentukan topik yang akan disampaikan.
b. Bagi siswa ke dalam kelompok-kelompok kecil.
c. Guru meminta siswa untuk menebak apa saja yang kira-kira akan mereka dapatkan dalam pelajaran.
d. Siswa diminta untuk membuat perkiraan itu di dalam kelompok kecil.
e. Sampaikan materi pelajaran secara interaktif.
f. Selama proses pembelajaran siswa diminta untuk mengidentifikasi tebakan mereka yang sesuai dengan materi yang disampaikan.
g. Pada akhir pelajaran, tanyakan berapa jumlah tebakan mereka yang benar.
Strategi ini dapat diterapkan pada hampir semua mata pelajaran. Kelas akan menjadi dinamis jika diadakan kompetisi antarkelompok untuk mencari kelompok dengan prediksi yang paling banyak benarnya.

Tuesday, September 29, 2009

Mengapa Sekolah Kami Belum Sebaik Yang Lain?

Bermula Dari Pertanyaan

Proses memperbaiki atau membangun struktur pengetahuan bermula dari pertanyaan. Jika Anda bertanya, sesungguhnya mungkin karena belum mengetahui sesuatu atau ingin menggali pemahaman orang agar mengetahui sesuatu. Pertanyaan dapat mengeksplorasi informasi. Pertanyaan ada karena ada harapan atau kegagalan. Kegagalan dapat memaksa kita betanya, tapi harapan dan kegagalan boleh jadi bukan satu-satunya pendorong bertanya. Tatkala kita duduk pun bisa muncul pertanyaan sebagai masalah baru. Masalahnya sederhana,” Mengapa sekolah kami belum sebaik yang lain?” Jawabannya, panjang dan berliku. Kalau kita tidak pernah bertanya sesungguhnya kita tidak tahu atau tidak mau tahu.

untuk bahasan lebih lanjut silakan baca di http://gurupembaharu.com/

Mengapa Sekolah Kami Belum Sebaik Yang Lain?

Bermula Dari Pertanyaan

Proses memperbaiki atau membangun struktur pengetahuan bermula dari pertanyaan. Jika Anda bertanya, sesungguhnya mungkin karena belum mengetahui sesuatu atau ingin menggali pemahaman orang agar mengetahui sesuatu. Pertanyaan dapat mengeksplorasi informasi. Pertanyaan ada karena ada harapan atau kegagalan. Kegagalan dapat memaksa kita betanya, tapi harapan dan kegagalan boleh jadi bukan satu-satunya pendorong bertanya. Tatkala kita duduk pun bisa muncul pertanyaan sebagai masalah baru. Masalahnya sederhana,” Mengapa sekolah kami belum sebaik yang lain?” Jawabannya, panjang dan berliku. Kalau kita tidak pernah bertanya sesungguhnya kita tidak tahu atau tidak mau tahu.

untuk bahasan lebih lanjut silakan baca di http://gurupembaharu.com/

Thursday, August 20, 2009

Monday, March 16, 2009

Sulit Menulis Karya Ilmiah?

Ibu-Bapak guru yang menghadapi tantangan berat dalam menyusun karya tulis ilmiah, web http://www.gurupembaharu.com dapat menjadi mitra menyelesaikan masalah. Jangan menyatakan tidak bisa, itu bukan masalah yang tidak dapat dipecahkan. Yang pasti, semua pasti ...bisa!


Kita ikuti saja saran Mochtar Lubis, jika Anda ingin belajar menulis maka menulislah. Jadi tidak sulit. Masalahnya adalah hanya soal bagaimana kita mengubah kebiasaan, serta membangun harapan dan kemauan. Yang dapat menjadi bukti adalah Ibu dan Bapak biasa menjelaskan banyak hal kepada siswa dengan lancar secara lisan. Itu pasti karena kebiasaan. Jadi masalah menyusun tulisan itu bukan tidak pandai, melainkan tidak membiasakan diri!


Satu lagi yang da menyemangati kita, Prof. Suharjono menyatakan bahwa dalam menulis KTI itu jangan membayangkan dulu yang sulit-sulit seperti hendak menyusun tesis atau disertasi. Jangan sampai karena hal itu membuat kita tidak jadi -jadi menulis KTI. Ini berbeda.


Tantangan yang sesungguhnya adalah bagaimana mulai menyimpan data mengenai apa yang terjadi dalam pelaksanaan tugas, berpikir sistematis, mencatat gejala-gejala yang menarik perhatian. Kemudian menyusun catatan itu sebagai bahan perbaikan tindakan dalam kelas atau dalam mengelola sekolah. Yang pasti kita harus terbiasa memperhatikan apa kata teori dan apa yang sebenarnya terjadi. Selanjutnya membandingkannya dan mencari solusi agar ada keselasan antara apa yang terjadi dengan teori. Tapi perlu diingat bahwa malapetaka dalam ilmu dapat terjadi jika teori yang baik diuji dengan data yang buruk. Ini akan menghasilkan kesimpulan yang salah. Jadi, kumpulkanlah data yang objektif dan bermutu.

Sulit Menulis Karya Ilmiah?

Ibu-Bapak guru yang menghadapi tantangan berat dalam menyusun karya tulis ilmiah, web http://www.gurupembaharu.com dapat menjadi mitra menyelesaikan masalah. Jangan menyatakan tidak bisa, itu bukan masalah yang tidak dapat dipecahkan. Yang pasti, semua pasti ...bisa!


Kita ikuti saja saran Mochtar Lubis, jika Anda ingin belajar menulis maka menulislah. Jadi tidak sulit. Masalahnya adalah hanya soal bagaimana kita mengubah kebiasaan, serta membangun harapan dan kemauan. Yang dapat menjadi bukti adalah Ibu dan Bapak biasa menjelaskan banyak hal kepada siswa dengan lancar secara lisan. Itu pasti karena kebiasaan. Jadi masalah menyusun tulisan itu bukan tidak pandai, melainkan tidak membiasakan diri!


Satu lagi yang da menyemangati kita, Prof. Suharjono menyatakan bahwa dalam menulis KTI itu jangan membayangkan dulu yang sulit-sulit seperti hendak menyusun tesis atau disertasi. Jangan sampai karena hal itu membuat kita tidak jadi -jadi menulis KTI. Ini berbeda.


Tantangan yang sesungguhnya adalah bagaimana mulai menyimpan data mengenai apa yang terjadi dalam pelaksanaan tugas, berpikir sistematis, mencatat gejala-gejala yang menarik perhatian. Kemudian menyusun catatan itu sebagai bahan perbaikan tindakan dalam kelas atau dalam mengelola sekolah. Yang pasti kita harus terbiasa memperhatikan apa kata teori dan apa yang sebenarnya terjadi. Selanjutnya membandingkannya dan mencari solusi agar ada keselasan antara apa yang terjadi dengan teori. Tapi perlu diingat bahwa malapetaka dalam ilmu dapat terjadi jika teori yang baik diuji dengan data yang buruk. Ini akan menghasilkan kesimpulan yang salah. Jadi, kumpulkanlah data yang objektif dan bermutu.

Mesin Koreksi soal Ujian (LJK)

Ketika Komputer? Mengoreksi?

Pikiran Rakyat Edisi 5 Agustus 2004 oleh Dian Putri Maharani

ANTARA Juni-Juli selalu menjadi bulan paling ?mendebarkan? bagi ABG dan orang tua. Seperti kita tahu setiap tahun ujian sekolah ataupun ujian masuk perguruan tinggi negeri yang biasa disingkat SPMB (seleksi penerimaan mahasiswa baru) selalu diadakan di bulan-bulan ini. Kalau berbicara tentang ujian, ada beberapa yang langsung terpaku di pikiran, mulai dari yang agak berat seperti, bimbingan belajar, passing grade, pilihan jurusan, biaya, sampai hal-hal yang remeh, seperti pensil 2B, latihan mengisi lembar jawab komputer (LJK) dan lain-lain. Nah, terkait dengan pensil 2B dan lembar jawaban ujian, pikiran langsung tertuju pada LJK. Bagi beberapa peserta ujian, mengisi LJK bisa jadi menjadi satu beban tersendiri. Kekhawatiran salah mengisi selalu menghantui langkah dan berakibat terbukanya pintu kegagalan masuk perguruan tinggi negeri, hanya gara-gara salah ?menghitamkan? LJK. Betulkah sebegitu gawat dan mencemaskan perkara LJK ini? Bagaimana sebenarnya komputer ?membaca? jawaban dari peserta? Benarkah kesalahan kecil, semacam kurang penuh mengisi bulatan jawaban akan berakhir fatal? Jawaban-jawaban atas pertanyaan yang menggelisahkan tersebut dapat kita kurangi kalau kita tahu bagaimana cara kerja OMR, si komputer pembaca LJK ini. ** ADA istilah yang sering kali diucapkan para pelajar ketika baru selesai ujian, “Ah, sudahlah, pasrah aja. Soal jawaban itu mah terserah pak guru yang mengoreksi saja.” Memang betul. Di masa dulu-dulu, bapak dan ibu guru akan berjibaku berpeluh keringat mengoreksi jawaban para siswa. Momen koreksi ini adalah peristiwa penting, bahkan maha penting. Boleh dibilang nasib orang ditentukan. Maklum manusia, termasuk bapak dan ibu guru kita, mungkin pula mengalami kealpaan. Susahnya, kesalahan itu akan ditanggung siswa, bisa jadi ditanggung seumur hidup. Itulah sebabnya orang terus -menerus mengembangkan metode dan teknologi untuk menghindari kesalahan dalam tahap ujian seperti ini. Banyak sekali model menghindari kesalahan dalam ujian. Dari sisi metode ujian, ada model soal jawaban ganda, jawaban benar-salah, jawaban uraian, dan lain-lain.

Mesin Koreksi soal Ujian (LJK)

Ketika Komputer? Mengoreksi?

Pikiran Rakyat Edisi 5 Agustus 2004 oleh Dian Putri Maharani

ANTARA Juni-Juli selalu menjadi bulan paling ?mendebarkan? bagi ABG dan orang tua. Seperti kita tahu setiap tahun ujian sekolah ataupun ujian masuk perguruan tinggi negeri yang biasa disingkat SPMB (seleksi penerimaan mahasiswa baru) selalu diadakan di bulan-bulan ini. Kalau berbicara tentang ujian, ada beberapa yang langsung terpaku di pikiran, mulai dari yang agak berat seperti, bimbingan belajar, passing grade, pilihan jurusan, biaya, sampai hal-hal yang remeh, seperti pensil 2B, latihan mengisi lembar jawab komputer (LJK) dan lain-lain. Nah, terkait dengan pensil 2B dan lembar jawaban ujian, pikiran langsung tertuju pada LJK. Bagi beberapa peserta ujian, mengisi LJK bisa jadi menjadi satu beban tersendiri. Kekhawatiran salah mengisi selalu menghantui langkah dan berakibat terbukanya pintu kegagalan masuk perguruan tinggi negeri, hanya gara-gara salah ?menghitamkan? LJK. Betulkah sebegitu gawat dan mencemaskan perkara LJK ini? Bagaimana sebenarnya komputer ?membaca? jawaban dari peserta? Benarkah kesalahan kecil, semacam kurang penuh mengisi bulatan jawaban akan berakhir fatal? Jawaban-jawaban atas pertanyaan yang menggelisahkan tersebut dapat kita kurangi kalau kita tahu bagaimana cara kerja OMR, si komputer pembaca LJK ini. ** ADA istilah yang sering kali diucapkan para pelajar ketika baru selesai ujian, “Ah, sudahlah, pasrah aja. Soal jawaban itu mah terserah pak guru yang mengoreksi saja.” Memang betul. Di masa dulu-dulu, bapak dan ibu guru akan berjibaku berpeluh keringat mengoreksi jawaban para siswa. Momen koreksi ini adalah peristiwa penting, bahkan maha penting. Boleh dibilang nasib orang ditentukan. Maklum manusia, termasuk bapak dan ibu guru kita, mungkin pula mengalami kealpaan. Susahnya, kesalahan itu akan ditanggung siswa, bisa jadi ditanggung seumur hidup. Itulah sebabnya orang terus -menerus mengembangkan metode dan teknologi untuk menghindari kesalahan dalam tahap ujian seperti ini. Banyak sekali model menghindari kesalahan dalam ujian. Dari sisi metode ujian, ada model soal jawaban ganda, jawaban benar-salah, jawaban uraian, dan lain-lain.

Saturday, March 14, 2009

Mengajar Itu Sama dengan Belajar

Ada korelasi positif terhadap peningkatan kompetensi bagi seorang pengajar yang sering memberikan ceramah pada seminar, atau mengajar pada pendidikan di berbagai perusahaan. Mengapa hal tersebut bisa terjadi?


1. Pengajar berperan sebagai fasilitator Mengajar orang dewasa tentu berbeda dengan mengajar pada anak kecil, maupun mengajar pada mahasiswa. Pendidikan bagi orang dewasa, harus dibuat sedemikian rupa, sehingga situasi kelas tidak membosankan, dan ada komunikasi dua arah. Di satu sisi pengajar harus menguasai materi yang disampaikan, dan bertindak sebagai fasilitator, dan harus pandai menangkap sifat kelas yang diberikan pengajaran pada saat itu. Ada kelas yang partisipannya begitu menonjol, aktif dan banyak diskusi, disini peran pengajar hampir mirip fasilitator atau moderator, namun kita juga harus mampu mengarahkan kelas agar tak terjadi debat kusir. Pada kelas yang aktif, banyak pertanyaan tak terduga, dan kadang-kadang pengajar sendiri belum mengetahui jawaban yang tepat. Jika ini terjadi, diperlukan seorang pengajar yang bijaksana, sehingga tidak terkesan bahwa pengajar tidak mampu menguasai kelas.


2. Buat perencanaan yang matang Persiapan yang matang akan sangat menunjang keberhasilan dalam menyampaikan pengajaran. Pengajar yang baik, akan mempersiapkan bahan ajar, dengan kedalaman materi sesuai tujuan yang akan dicapai. Pengajar juga harus menguasai teknologi agar penyampaian bahan ajar menarik. Apabila bahan ajar telah siap, pengajar mempersiapkan berbagai alternatif kemungkinan. Misalkan, dengan menyiapkan berbagai jenis latihan, dengan tingkat kedalaman berbeda, sehingga kelas seperti apapun bisa dikuasai. Merupakan hal yang biasa, bahwa saat kita ditunjuk sebagai pengajar, persepsi di awal sangat berbeda dengan keadaan/kenyataan yang ada di kelas, sehingga pengajar harus bisa menyesuaikan diri. Pengajar juga harus mandiri, karena jika ditunjuk sebagai pengajar, apalagi jika pendidikan dilaksanakan diluar kota, maka pada umumnya lembaga yang didatangi hanya menyediakan fasilitator, yang berfungsi mengatur dan mengontrol terselenggaranya pendidikan di kelas. Sedangkan hal-hal lain, seperti mempersiapkan bahan ajar, sampai penayangan di depan kelas, benar-benar harus dapat dilaksanakan oleh pengajar itu sendiri tanpa bantuan pihak lain.


3. Evaluasi Pada umumnya honor pengajar “sangat memadai” sehingga pihak penyelenggara ingin mendapatkan hasil sebaik-baiknya. Apabila hasil evaluasi dari para partisipan di kelas, ternyata kurang memenuhi harapan, maka pengajar tadi tidak akan dipakai lagi. Oleh karena itu pengajar harus berusaha sebaik-baiknya agar dapat menyampaikan pengajaran sesuai yang diharapkan pihak penyelenggara.


4. Bertambah teman, serta pengalaman. Mengajar orang dewasa, risikonya memang mereka mudah bosan, namun ada sisi enaknya, karena rata-rata partisipan telah mempunyai jabatan tertentu, sehingga akan menambah kenalan. Dan apabila kita sering diundang mengajar diberbagai kota, maka kita akan mempunyai teman-teman yang berkesinambungan, karena dengan adanya alat komunikasi yang semakin canggih, hubungan tadi akan dapat berjalan terus baik melalui sms, email, telepon dan lain-lain. Yang paling menyenangkan bagi pengajar, kita akan mendapat pengalaman yang berharga, menjadi kenal budaya/kultur perusahaan para partisipan tersebut, budaya daerah yang kita datangi, dan sering kita mendapat kesempatan mengunjungi daerah wisata selepas kegiatan mengajar.


5. Mengajar memaksa kita untuk belajar terus menerus. Ada keuntungan yang tak terlihat apabila kita sering mengajar. Apabila mengajar, pada umumnya satu kelas terdiri dari 20 orang dengan latar belakang yang berbeda. Kemungkinan pengajar hanya memberikan satu materi pelajaran, namun akan mendapat feed back dari 20 orang. Pada saat istirahat, pengajar dapat terlibat diskusi yang hangat dengan peserta, bahkan dengan peserta yang paling pendiam. Dari pengalaman mengajar, pertanyaan sering datang hanya dari beberapa partisipan saja, namun begitu istirahat, yang belum bertanya akan mengerumuni pengajar. Jika waktu kurang, pembahasan bisa terjadi diluar kelas, kemungkinan di lobi gedung pendidikan/hotel, dan disinilah kita banyak memperoleh masukan yang sangat berharga.


Sumber: blog edratna

Mengajar Itu Sama dengan Belajar

Ada korelasi positif terhadap peningkatan kompetensi bagi seorang pengajar yang sering memberikan ceramah pada seminar, atau mengajar pada pendidikan di berbagai perusahaan. Mengapa hal tersebut bisa terjadi?


1. Pengajar berperan sebagai fasilitator Mengajar orang dewasa tentu berbeda dengan mengajar pada anak kecil, maupun mengajar pada mahasiswa. Pendidikan bagi orang dewasa, harus dibuat sedemikian rupa, sehingga situasi kelas tidak membosankan, dan ada komunikasi dua arah. Di satu sisi pengajar harus menguasai materi yang disampaikan, dan bertindak sebagai fasilitator, dan harus pandai menangkap sifat kelas yang diberikan pengajaran pada saat itu. Ada kelas yang partisipannya begitu menonjol, aktif dan banyak diskusi, disini peran pengajar hampir mirip fasilitator atau moderator, namun kita juga harus mampu mengarahkan kelas agar tak terjadi debat kusir. Pada kelas yang aktif, banyak pertanyaan tak terduga, dan kadang-kadang pengajar sendiri belum mengetahui jawaban yang tepat. Jika ini terjadi, diperlukan seorang pengajar yang bijaksana, sehingga tidak terkesan bahwa pengajar tidak mampu menguasai kelas.


2. Buat perencanaan yang matang Persiapan yang matang akan sangat menunjang keberhasilan dalam menyampaikan pengajaran. Pengajar yang baik, akan mempersiapkan bahan ajar, dengan kedalaman materi sesuai tujuan yang akan dicapai. Pengajar juga harus menguasai teknologi agar penyampaian bahan ajar menarik. Apabila bahan ajar telah siap, pengajar mempersiapkan berbagai alternatif kemungkinan. Misalkan, dengan menyiapkan berbagai jenis latihan, dengan tingkat kedalaman berbeda, sehingga kelas seperti apapun bisa dikuasai. Merupakan hal yang biasa, bahwa saat kita ditunjuk sebagai pengajar, persepsi di awal sangat berbeda dengan keadaan/kenyataan yang ada di kelas, sehingga pengajar harus bisa menyesuaikan diri. Pengajar juga harus mandiri, karena jika ditunjuk sebagai pengajar, apalagi jika pendidikan dilaksanakan diluar kota, maka pada umumnya lembaga yang didatangi hanya menyediakan fasilitator, yang berfungsi mengatur dan mengontrol terselenggaranya pendidikan di kelas. Sedangkan hal-hal lain, seperti mempersiapkan bahan ajar, sampai penayangan di depan kelas, benar-benar harus dapat dilaksanakan oleh pengajar itu sendiri tanpa bantuan pihak lain.


3. Evaluasi Pada umumnya honor pengajar “sangat memadai” sehingga pihak penyelenggara ingin mendapatkan hasil sebaik-baiknya. Apabila hasil evaluasi dari para partisipan di kelas, ternyata kurang memenuhi harapan, maka pengajar tadi tidak akan dipakai lagi. Oleh karena itu pengajar harus berusaha sebaik-baiknya agar dapat menyampaikan pengajaran sesuai yang diharapkan pihak penyelenggara.


4. Bertambah teman, serta pengalaman. Mengajar orang dewasa, risikonya memang mereka mudah bosan, namun ada sisi enaknya, karena rata-rata partisipan telah mempunyai jabatan tertentu, sehingga akan menambah kenalan. Dan apabila kita sering diundang mengajar diberbagai kota, maka kita akan mempunyai teman-teman yang berkesinambungan, karena dengan adanya alat komunikasi yang semakin canggih, hubungan tadi akan dapat berjalan terus baik melalui sms, email, telepon dan lain-lain. Yang paling menyenangkan bagi pengajar, kita akan mendapat pengalaman yang berharga, menjadi kenal budaya/kultur perusahaan para partisipan tersebut, budaya daerah yang kita datangi, dan sering kita mendapat kesempatan mengunjungi daerah wisata selepas kegiatan mengajar.


5. Mengajar memaksa kita untuk belajar terus menerus. Ada keuntungan yang tak terlihat apabila kita sering mengajar. Apabila mengajar, pada umumnya satu kelas terdiri dari 20 orang dengan latar belakang yang berbeda. Kemungkinan pengajar hanya memberikan satu materi pelajaran, namun akan mendapat feed back dari 20 orang. Pada saat istirahat, pengajar dapat terlibat diskusi yang hangat dengan peserta, bahkan dengan peserta yang paling pendiam. Dari pengalaman mengajar, pertanyaan sering datang hanya dari beberapa partisipan saja, namun begitu istirahat, yang belum bertanya akan mengerumuni pengajar. Jika waktu kurang, pembahasan bisa terjadi diluar kelas, kemungkinan di lobi gedung pendidikan/hotel, dan disinilah kita banyak memperoleh masukan yang sangat berharga.


Sumber: blog edratna

Monday, February 16, 2009

MENJAGA OTAK TETAP HIDUP

Konon kemampuan otak itu tergantung pemiliknya. Orang Inggris bilang, "use it or you will loose it". Kalau kita sering gunakan, dilatih apalagi tak dipakai sama sekali, kemampuan otak akan melemah, bahkan bisa saja hilang. Berikut beberapa kiat untuk menjaga agar otak tetap hidup:


Rajinlah membaca. Sempatkan membaca surat kabar, majalah, atau buku setiap hari.


Pelajari hal-hal baru. Belajar komputer, bermain alat musik tertentu, atau belajar bahasa asing tertentu. Lakukan sesuai minat Anda.


Kunjungi tempat atau daerah yang tidak pernah dikunjungi sebelumnya.


Jangan segan-segan mengisi teka-teki silang, atau menjawab kuis yang ada di majalah atau surat kabar.


Usahakan memberi tanda pada kalender, terutama untuk tanggal-tanggal yang Anda anggap penting.


Buatlah catatan pengingat, apa pun yang hendak Anda ingat.


Membuat daftar (harian, bulanan) yang harus Anda kerjakan.


Untuk mengingat nama orang, perhatikan ciri khas orang tersebut, agar informasi yang tersimpan dalam memori tidak terlalu banyak, sehingga gampang muncul kembali saat dibutuhkan.


Untuk mengingat nomor telepon, nomor mobil, atau nomor lain, buatlah lagu sederhana dari nomor-nomor itu.


Simpan selalu barang-barang Anda pada tempat yang telah ditentukan.


Konsumsilah makanan bergizi dan vitamin, terutama vitamin B12.


Cobalah selalu berkonsentrasi pada apa yang baru Anda baca, dengar, atau lihat.


Ucapkan hal-hal yang ingin Anda ingat dengan suara lantang.


Sumber: Intisari  


 

MENJAGA OTAK TETAP HIDUP

Konon kemampuan otak itu tergantung pemiliknya. Orang Inggris bilang, "use it or you will loose it". Kalau kita sering gunakan, dilatih apalagi tak dipakai sama sekali, kemampuan otak akan melemah, bahkan bisa saja hilang. Berikut beberapa kiat untuk menjaga agar otak tetap hidup:


Rajinlah membaca. Sempatkan membaca surat kabar, majalah, atau buku setiap hari.


Pelajari hal-hal baru. Belajar komputer, bermain alat musik tertentu, atau belajar bahasa asing tertentu. Lakukan sesuai minat Anda.


Kunjungi tempat atau daerah yang tidak pernah dikunjungi sebelumnya.


Jangan segan-segan mengisi teka-teki silang, atau menjawab kuis yang ada di majalah atau surat kabar.


Usahakan memberi tanda pada kalender, terutama untuk tanggal-tanggal yang Anda anggap penting.


Buatlah catatan pengingat, apa pun yang hendak Anda ingat.


Membuat daftar (harian, bulanan) yang harus Anda kerjakan.


Untuk mengingat nama orang, perhatikan ciri khas orang tersebut, agar informasi yang tersimpan dalam memori tidak terlalu banyak, sehingga gampang muncul kembali saat dibutuhkan.


Untuk mengingat nomor telepon, nomor mobil, atau nomor lain, buatlah lagu sederhana dari nomor-nomor itu.


Simpan selalu barang-barang Anda pada tempat yang telah ditentukan.


Konsumsilah makanan bergizi dan vitamin, terutama vitamin B12.


Cobalah selalu berkonsentrasi pada apa yang baru Anda baca, dengar, atau lihat.


Ucapkan hal-hal yang ingin Anda ingat dengan suara lantang.


Sumber: Intisari  


 

Thursday, January 29, 2009

Berpikir Positif

 Menjaga semangat selalu tetap positif memang latihan yang terus menerus. Semangat positif intinya hanya akan diperoleh dengan menjaga pikiran kita selalu kea rah positif. Ketika kita mulai mengalami kejenuhan dan kebosanan bisa jadi semangat mengendur, untuk itu berusahalah selalu mengarahkan pikiran agar tetap positif, caranya perhatikan beberapa tips berikut ini:


1. Pilihlah salah satu kata-kata bijak yang dapat mempengaruhi semangat dan motivasi Anda. Boleh ambil dari kata-kata mutiara dari orang-orang terkenal misalnya, atau dari mana saja. Kalau perlu tulis dan tempatkan tulisan ini di tempat yang mudah Anda baca setiap harinya. Baca dan camkanlah kutipan kata-kata motivasi itu. Jadikanlah isi dari setiap kutipan tersebut menjadi bagian pemikiran Anda sehingga mampu membangkitkan semangat motivasi Anda.

Berpikir Positif

 Menjaga semangat selalu tetap positif memang latihan yang terus menerus. Semangat positif intinya hanya akan diperoleh dengan menjaga pikiran kita selalu kea rah positif. Ketika kita mulai mengalami kejenuhan dan kebosanan bisa jadi semangat mengendur, untuk itu berusahalah selalu mengarahkan pikiran agar tetap positif, caranya perhatikan beberapa tips berikut ini:


1. Pilihlah salah satu kata-kata bijak yang dapat mempengaruhi semangat dan motivasi Anda. Boleh ambil dari kata-kata mutiara dari orang-orang terkenal misalnya, atau dari mana saja. Kalau perlu tulis dan tempatkan tulisan ini di tempat yang mudah Anda baca setiap harinya. Baca dan camkanlah kutipan kata-kata motivasi itu. Jadikanlah isi dari setiap kutipan tersebut menjadi bagian pemikiran Anda sehingga mampu membangkitkan semangat motivasi Anda.

Wednesday, January 28, 2009

Proses Kreatif dalam Pembelajaran





Menciptakan suasana kelas yang penuh inspirasi bagi siswa, kreatif, dan antusias merupakan salah satu tugas dan tanggung jawab seorang guru.  Dengan begitu, waktu belajar menjadi saat yang dinanti-nantikan oleh siswa. Namun, tugas ini tidaklah mudah. Apalagi saat ini, di mana era informasi dan teknologi sudah mulai merambah segala aspek kehidupan. Begitu pula persaingan hidup yang menjadi semakin ketat. Bagaimana seorang guru menjadi figur dan contoh kreatif bagi setiap nilai dan pencapaian kompetensi siswa adalah sebagai sebuah tantangan. 

Untuk meningkatkan kualitas belajar siswa, dibutuhkan sebuah proses kreatif dalam pembelajaran. Maksudnya adalah upaya-upaya penting yang dilakukan untuk mendayagunakan potensi kognitif dan afektif dari siswa secara optimal, sehingga ide-ide baru dan cerdas lebih terakomodir. 

Proses kreatif juga berarti bagaimana membuat setiap siswa memiliki multiperspektif dan cara pandang yang luas terhadap sebuah fakta.  Proses kreatif juga berarti bahwa setiap siswa mampu mengamati hal-hal detail yang menjadi rujukan dalam berpendapat maupun menyelesaikan permasalahan, baik untuk dirinya sendiri maupun komunitas dalam masyarakat.

Proses Kreatif dalam Pembelajaran





Menciptakan suasana kelas yang penuh inspirasi bagi siswa, kreatif, dan antusias merupakan salah satu tugas dan tanggung jawab seorang guru.  Dengan begitu, waktu belajar menjadi saat yang dinanti-nantikan oleh siswa. Namun, tugas ini tidaklah mudah. Apalagi saat ini, di mana era informasi dan teknologi sudah mulai merambah segala aspek kehidupan. Begitu pula persaingan hidup yang menjadi semakin ketat. Bagaimana seorang guru menjadi figur dan contoh kreatif bagi setiap nilai dan pencapaian kompetensi siswa adalah sebagai sebuah tantangan. 

Untuk meningkatkan kualitas belajar siswa, dibutuhkan sebuah proses kreatif dalam pembelajaran. Maksudnya adalah upaya-upaya penting yang dilakukan untuk mendayagunakan potensi kognitif dan afektif dari siswa secara optimal, sehingga ide-ide baru dan cerdas lebih terakomodir. 

Proses kreatif juga berarti bagaimana membuat setiap siswa memiliki multiperspektif dan cara pandang yang luas terhadap sebuah fakta.  Proses kreatif juga berarti bahwa setiap siswa mampu mengamati hal-hal detail yang menjadi rujukan dalam berpendapat maupun menyelesaikan permasalahan, baik untuk dirinya sendiri maupun komunitas dalam masyarakat.

Bagaimana Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan?

Pembelajaran merupakan suatu proses yang kompleks dan melibatkan berbagai aspek yang saling berkaitan. Oleh karena itu, untuk menciptakan pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan diperlukan berbagai ketrampilan, diantaranya adalah ketrampilan membelajarkan atau ketrampilan mengajar. Ketrampilan mengajar merupakan kompetensi profesional yang cukup kompleks, sebagai integrasi dari berbagai kompetensi guru secara utuh dan menyeluruh. Ada 8 ketrampilan mengajar yang sangat berperan dan menentukan kualitas pembelajaran, yaitu: Ketrampilan bertanya sangat perlu dikuasai guru untuk menciptakan pembelajaran yang efektif dan menyenangkan, karena hampir dalam setiap tahap pembelajaran guru dituntut untuyk mengajukan pertanyaan, dan kualitas pertanyaan yang diajukan guru akan menentukan kualitas jawaban peserta didik. Penguatan merupakan respon terhadap suatu perilaku yang dapat meningkatkan kemungkinan terulangnya kembali perilaku tersebut. Penguatan bertujuan untuk meningkatkan perhatian peserta didik terhadap pembelajaran, merangsang dan meningkatkan motivasi belajar, meningkatkan kegiatan belajar, dan membina perilaku yang produktif.

Bagaimana Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan?

Pembelajaran merupakan suatu proses yang kompleks dan melibatkan berbagai aspek yang saling berkaitan. Oleh karena itu, untuk menciptakan pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan diperlukan berbagai ketrampilan, diantaranya adalah ketrampilan membelajarkan atau ketrampilan mengajar. Ketrampilan mengajar merupakan kompetensi profesional yang cukup kompleks, sebagai integrasi dari berbagai kompetensi guru secara utuh dan menyeluruh. Ada 8 ketrampilan mengajar yang sangat berperan dan menentukan kualitas pembelajaran, yaitu: Ketrampilan bertanya sangat perlu dikuasai guru untuk menciptakan pembelajaran yang efektif dan menyenangkan, karena hampir dalam setiap tahap pembelajaran guru dituntut untuyk mengajukan pertanyaan, dan kualitas pertanyaan yang diajukan guru akan menentukan kualitas jawaban peserta didik. Penguatan merupakan respon terhadap suatu perilaku yang dapat meningkatkan kemungkinan terulangnya kembali perilaku tersebut. Penguatan bertujuan untuk meningkatkan perhatian peserta didik terhadap pembelajaran, merangsang dan meningkatkan motivasi belajar, meningkatkan kegiatan belajar, dan membina perilaku yang produktif.

MENCARI SOSOK GURU IDEAL

Guru ideal adalah dambaan peserta didik. Guru ideal adalah sosok guru yang mampu untuk menjadi panutan dan selalu memberikan keteladanan. Ilmunya seperti mata air yang tak pernah habis. Semakin diambil semakin jernih airnya. Mengalir bening dan menghilangkan rasa dahaga bagi siapa saja yang meminumnya.


Guru ideal adalah guru yang mengusai ilmunya dengan baik. Mampu menjelaskan dengan baik apa yang diajarkannya. Disukai oleh peserta didiknya karena cara mengajarnya yang enak didengar dan mudah dipahami. Ilmunya mengalir deras dan terus bersemi di hati para anak didiknya. Benarkah sosok itu ada? Lalu seperti apakah sosok guru ideal yang diperlukan saat ini?


Guru ideal yang diperlukan saat ini adalah pertama, guru yang memahami benar akan profesinya. Profesi guru adala profesi yang mulia. Dia adalah sosok yang selalu memberi dengan tulus dan tak mengharapkan imbalan apapun, kecuali ridho dari Tuhan pemilik bumi. Falsafah hidupnya adalah tangan di atas lebih mulia daripada tangan dibawah. Hanya memberi tak harap kembali. Dia mendidik dengan hatinya. Kehadirannya dirindukan oleh peserta didiknya. Wajahnya selalu ceria, senang, dan selalu menerapkan 5S dalam kesehariannya (Salam, Sapa, Sopan, Senyum, dan Sabar).

MENCARI SOSOK GURU IDEAL

Guru ideal adalah dambaan peserta didik. Guru ideal adalah sosok guru yang mampu untuk menjadi panutan dan selalu memberikan keteladanan. Ilmunya seperti mata air yang tak pernah habis. Semakin diambil semakin jernih airnya. Mengalir bening dan menghilangkan rasa dahaga bagi siapa saja yang meminumnya.


Guru ideal adalah guru yang mengusai ilmunya dengan baik. Mampu menjelaskan dengan baik apa yang diajarkannya. Disukai oleh peserta didiknya karena cara mengajarnya yang enak didengar dan mudah dipahami. Ilmunya mengalir deras dan terus bersemi di hati para anak didiknya. Benarkah sosok itu ada? Lalu seperti apakah sosok guru ideal yang diperlukan saat ini?


Guru ideal yang diperlukan saat ini adalah pertama, guru yang memahami benar akan profesinya. Profesi guru adala profesi yang mulia. Dia adalah sosok yang selalu memberi dengan tulus dan tak mengharapkan imbalan apapun, kecuali ridho dari Tuhan pemilik bumi. Falsafah hidupnya adalah tangan di atas lebih mulia daripada tangan dibawah. Hanya memberi tak harap kembali. Dia mendidik dengan hatinya. Kehadirannya dirindukan oleh peserta didiknya. Wajahnya selalu ceria, senang, dan selalu menerapkan 5S dalam kesehariannya (Salam, Sapa, Sopan, Senyum, dan Sabar).

Mendidik Guru Berkualitas untuk Pendidikan Berkualitas

Oleh : Prof. Dr. H. Mohamad Surya
Ketua Umum PB PGRI

Dalam kesempatan yang sama setelah menyampaikan orasi ilmiah dalam Dies Natalis ke 45 Universitas PGRI Yogyakarta (UPY) Bapak Prof. Dr. H. Mohamad Surya Ketua Umum PB PGRI juga memberikan kuliah umum kepada para mahasisa Program pasca Sarjana dan PGSD di Aula Unit I Jl. PGRI I Kotak Pos 123 Sonosewu Bantul Yogyakarta. Adapun isi materinya sebagai berikut:


Saat ini dunia pendidikan nasional Indonesia berada dalam situasi “kritis” baik dilihat dari sudut internal kepentingan pembangunan bangsa, maupun secara eksternal dalam kaitan dengan kompetisi antar bangsa. Fakta menunjukkan bahwa, kualitas pendidikan nasional masih rendah dan jauh ketinggalan dibandingkan dengan negara-negara lain. Berbagai kritikan tajam yang berasal dari berbagai sudut pandang terus ditujukan kepada dunia pendidikan nasional dengan berbagai alasan dan kepentingan.


Bahkan ada beberapa pihak yang menuding bahwa krisis nasional sekarang ini bersumber dari pendidikan dan lebih jauh ditudingkan sebagai kesalahan guru. Benarkah ada unsur “salah” pada guru? Mungkin “ya” dan mungkin “tidak” tergantung dari sudut mana memandang dan menilainya. Namun yang pasti ialah bahwa kondisi guru saat ini bersumber dari pola-pola bangsa ini memperlakukan guru. Meskipun diakui guru sebagai unsur penting dalam pembangunan bangsa, namun secara ironis guru belum memperoleh penghargaan yang wajar sesuai dengan martabat serta hak-hak azasinya. Hal itu tercermin dari belum adanya jaminan kepastian dan perlindungan bagi para guru dalam pelaksanaan tugas dan perolehan hak-haknya sebagai pribadi, tenaga kependidikan, dan warga negara.

Mendidik Guru Berkualitas untuk Pendidikan Berkualitas

Oleh : Prof. Dr. H. Mohamad Surya
Ketua Umum PB PGRI

Dalam kesempatan yang sama setelah menyampaikan orasi ilmiah dalam Dies Natalis ke 45 Universitas PGRI Yogyakarta (UPY) Bapak Prof. Dr. H. Mohamad Surya Ketua Umum PB PGRI juga memberikan kuliah umum kepada para mahasisa Program pasca Sarjana dan PGSD di Aula Unit I Jl. PGRI I Kotak Pos 123 Sonosewu Bantul Yogyakarta. Adapun isi materinya sebagai berikut:


Saat ini dunia pendidikan nasional Indonesia berada dalam situasi “kritis” baik dilihat dari sudut internal kepentingan pembangunan bangsa, maupun secara eksternal dalam kaitan dengan kompetisi antar bangsa. Fakta menunjukkan bahwa, kualitas pendidikan nasional masih rendah dan jauh ketinggalan dibandingkan dengan negara-negara lain. Berbagai kritikan tajam yang berasal dari berbagai sudut pandang terus ditujukan kepada dunia pendidikan nasional dengan berbagai alasan dan kepentingan.


Bahkan ada beberapa pihak yang menuding bahwa krisis nasional sekarang ini bersumber dari pendidikan dan lebih jauh ditudingkan sebagai kesalahan guru. Benarkah ada unsur “salah” pada guru? Mungkin “ya” dan mungkin “tidak” tergantung dari sudut mana memandang dan menilainya. Namun yang pasti ialah bahwa kondisi guru saat ini bersumber dari pola-pola bangsa ini memperlakukan guru. Meskipun diakui guru sebagai unsur penting dalam pembangunan bangsa, namun secara ironis guru belum memperoleh penghargaan yang wajar sesuai dengan martabat serta hak-hak azasinya. Hal itu tercermin dari belum adanya jaminan kepastian dan perlindungan bagi para guru dalam pelaksanaan tugas dan perolehan hak-haknya sebagai pribadi, tenaga kependidikan, dan warga negara.

Saturday, January 24, 2009

Beda-strategi-model-pendekatan-metode-dan-teknik-pembelajaran

Banyak yang tidak paham dengan perbedaan anatara strategi, model,pendekatan, metode, dan teknik. Nah berikut ini ulasan singkat tentang perbedaan istilah tersebut.

Model pembelajaran adalah bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikansecara khas oleh guru di kelas. Dalam model pembelajaran terdapat strategi pencapaian kompetensi siswa dengan pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran.



 

Pendekatan adalah konsep dasar yang mewadahi,menginsipi rasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu.



Metode pembelajaran adalah prosedur, urutan,langkah- langkah, dan cara yang digunakan guru dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Dapat dikatakan bahwa metode pembelajaran merupakan jabaran dari pendekatan. Satu pendekatan dapat dijabarkan ke dalam berbagai metode pembelajaran.
Dapat pula dikatakan bahwa metode adalah prosedur pembelajaran yang difokuskan ke pencapaian tujuan.

Beda-strategi-model-pendekatan-metode-dan-teknik-pembelajaran

Banyak yang tidak paham dengan perbedaan anatara strategi, model,pendekatan, metode, dan teknik. Nah berikut ini ulasan singkat tentang perbedaan istilah tersebut.

Model pembelajaran adalah bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikansecara khas oleh guru di kelas. Dalam model pembelajaran terdapat strategi pencapaian kompetensi siswa dengan pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran.



 

Pendekatan adalah konsep dasar yang mewadahi,menginsipi rasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu.



Metode pembelajaran adalah prosedur, urutan,langkah- langkah, dan cara yang digunakan guru dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Dapat dikatakan bahwa metode pembelajaran merupakan jabaran dari pendekatan. Satu pendekatan dapat dijabarkan ke dalam berbagai metode pembelajaran.
Dapat pula dikatakan bahwa metode adalah prosedur pembelajaran yang difokuskan ke pencapaian tujuan.

Metode: COURSE RIVIEW HORAY

Suatu metode pembelajaran dengan pengujian pemahaman menggunakan kotak yang diisi dengan nomor untuk menuliskan jawabannya, yang paling dulu mendapatkan tanda benar langsung berteriak horay. Langkah-langkah: Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai. Guru mendemonstrasikan/ menyajikan materi sesuai tpk. Memberikan siswa tanya jawab. Untuk menguji pemahaman, siswa disuruh membuat kotak 9/16/25 sesuai dengan kebutuhan dan tiap kotak diisi angka sesuai dengan selera masing-masing. Guru membaca soal secara acak dan siswa menulis jawaban di dalam kotak yang nomornya disebutkan guru dan langsung didiskusikan, kalau benar diisi tanda benar (v) dan salah diisi tanda silang (x) Siswa yang sudah mendapat tanda v vertikal atau horisontal, atau diagonal harus segera berteriak horay atau yel-yel lainnya. Nilai siswa dihitung dari jawaban benar dan jumlah horay yang diperoleh.


Kelebihan: 1. Pembelajarannya menarik mendorong untuk dapat terjun ke dalamnya. 2. Melatih kerjasama. Kekurangan: 1. Siswa aktif dan pasif nilainya disamakan. 2. Adanya peluang untuk curang.

Metode: COURSE RIVIEW HORAY

Suatu metode pembelajaran dengan pengujian pemahaman menggunakan kotak yang diisi dengan nomor untuk menuliskan jawabannya, yang paling dulu mendapatkan tanda benar langsung berteriak horay. Langkah-langkah: Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai. Guru mendemonstrasikan/ menyajikan materi sesuai tpk. Memberikan siswa tanya jawab. Untuk menguji pemahaman, siswa disuruh membuat kotak 9/16/25 sesuai dengan kebutuhan dan tiap kotak diisi angka sesuai dengan selera masing-masing. Guru membaca soal secara acak dan siswa menulis jawaban di dalam kotak yang nomornya disebutkan guru dan langsung didiskusikan, kalau benar diisi tanda benar (v) dan salah diisi tanda silang (x) Siswa yang sudah mendapat tanda v vertikal atau horisontal, atau diagonal harus segera berteriak horay atau yel-yel lainnya. Nilai siswa dihitung dari jawaban benar dan jumlah horay yang diperoleh.


Kelebihan: 1. Pembelajarannya menarik mendorong untuk dapat terjun ke dalamnya. 2. Melatih kerjasama. Kekurangan: 1. Siswa aktif dan pasif nilainya disamakan. 2. Adanya peluang untuk curang.

Wednesday, January 21, 2009

Belajar yang Menyenangkan

Shelfie Tjong, S.Psi.



“Belajar lagi, belajar lagi……..bosan ahh…….!”, gerutu sebagian besar anak-anak saat disuruh belajar. Biasanya mereka juga tidak langsung menurut bila disuruh belajar, tapi berusaha menghindar dengan berbagai alasan. Mereka lebih tertarik untuk bermain atau menonton Doraemon atau mengikuti berbagai kegiatan lain daripada harus belajar. Bukan hanya ini saja kesulitan yang dihadapi orangtua. Sejak pagi hari orangtua sudah cukup dibuat repot saat membangunkan anak-anak untuk sekolah, tugas yang barangkali lebih sulit daripada pekerjaan di kantor.
Saya ingat pengalaman saya sendiri semasih kecil dulu, orangtua harus membangunkan saya berulang kali hingga saya benar-benar beranjak dari tempat tidur. Karena harus mengantri kamar mandi, sambil menunggu biasanya saya tertidur lagi. Kadang-kadang dalam keadaan baru bangun kesadaran masih belum penuh sehingga gerakan pun serba lambat, sedangkan ibu dalam kepanikannya harus mengurus banyak hal, seperti menyiapkan sarapan dan bekal untuk suami dan anak-anak serta berbagai hal kecil lainnya. Harus diakui bahwa tugas membangunkan anak untuk sekolah paling banyak menyita waktu, energi, dan emosi orangtua.

Belajar yang Menyenangkan

Shelfie Tjong, S.Psi.



“Belajar lagi, belajar lagi……..bosan ahh…….!”, gerutu sebagian besar anak-anak saat disuruh belajar. Biasanya mereka juga tidak langsung menurut bila disuruh belajar, tapi berusaha menghindar dengan berbagai alasan. Mereka lebih tertarik untuk bermain atau menonton Doraemon atau mengikuti berbagai kegiatan lain daripada harus belajar. Bukan hanya ini saja kesulitan yang dihadapi orangtua. Sejak pagi hari orangtua sudah cukup dibuat repot saat membangunkan anak-anak untuk sekolah, tugas yang barangkali lebih sulit daripada pekerjaan di kantor.
Saya ingat pengalaman saya sendiri semasih kecil dulu, orangtua harus membangunkan saya berulang kali hingga saya benar-benar beranjak dari tempat tidur. Karena harus mengantri kamar mandi, sambil menunggu biasanya saya tertidur lagi. Kadang-kadang dalam keadaan baru bangun kesadaran masih belum penuh sehingga gerakan pun serba lambat, sedangkan ibu dalam kepanikannya harus mengurus banyak hal, seperti menyiapkan sarapan dan bekal untuk suami dan anak-anak serta berbagai hal kecil lainnya. Harus diakui bahwa tugas membangunkan anak untuk sekolah paling banyak menyita waktu, energi, dan emosi orangtua.

Monday, January 19, 2009

STRATEGI PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING DAN QUANTUM LEARNING

Seperti kita ketahui, di dalam dua tiga dasa warsa terakhir ini perkembangan teknologi itu berjalan dengan amat cepat. Teknologi yang di hari keamarin masih dianggap modern (sunrise teohnology ) bukan tak mungkin hari ini sudah mulai basi (sunset technology).
Teknologi baru terutama multimedia mempunyai peranan semakin penting dalarn pembelajaran. Banyak orang percaya bahwa multimedia akan dapat membawa kita kepada situasi belajar dimana learning with effort akan dapat digantikan dengan learning with fun. Apalagi dalam pembelajaran orang dewasa, learning with effort menjadi hal yang cukup menyulitkan untuk dilaksanakan karena berbagai faktor pembatas, seperti kemauan berusaha, mudah bosan dll. Jadi proses pembelajaran yang menyenangkan, kreatif, tidak membosankan menjadi pilihan para guru/fasilitator. Jika situasi belajar seperti ini tidak tercipta, paling tidak multimedia dapat membuat belajar lebih efektif menurut pendapat beberapa pengajar.
Pada saat ini kita semua memahami bahwa proses belajar dipandang sebagai proses yang aktif dan partisipatif, konstruktif, kumulatif, dan berorientasi pada tujuan pembelajaran, baik Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) maupun Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) untuk mencapai kompetensi tertentu.

STRATEGI PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING DAN QUANTUM LEARNING

Seperti kita ketahui, di dalam dua tiga dasa warsa terakhir ini perkembangan teknologi itu berjalan dengan amat cepat. Teknologi yang di hari keamarin masih dianggap modern (sunrise teohnology ) bukan tak mungkin hari ini sudah mulai basi (sunset technology).
Teknologi baru terutama multimedia mempunyai peranan semakin penting dalarn pembelajaran. Banyak orang percaya bahwa multimedia akan dapat membawa kita kepada situasi belajar dimana learning with effort akan dapat digantikan dengan learning with fun. Apalagi dalam pembelajaran orang dewasa, learning with effort menjadi hal yang cukup menyulitkan untuk dilaksanakan karena berbagai faktor pembatas, seperti kemauan berusaha, mudah bosan dll. Jadi proses pembelajaran yang menyenangkan, kreatif, tidak membosankan menjadi pilihan para guru/fasilitator. Jika situasi belajar seperti ini tidak tercipta, paling tidak multimedia dapat membuat belajar lebih efektif menurut pendapat beberapa pengajar.
Pada saat ini kita semua memahami bahwa proses belajar dipandang sebagai proses yang aktif dan partisipatif, konstruktif, kumulatif, dan berorientasi pada tujuan pembelajaran, baik Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) maupun Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) untuk mencapai kompetensi tertentu.