Thursday, December 22, 2011

BSNP Sosialisasikan Permendikbud No. 59 Tahun 2011 Tentang UN 2012

Permendikbud no. 59 tahun 2011 pasal 6 tentang kriteria kelulusan Ujian Nasional tahun pelajaran 2011-2012 menyatakan:

Kriteria kelulusan peserta didik dari UN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf d:

  1. SD/MI dan SDLB ditetapkan oleh satuan pendidikan dalam rapat dewan guru;

  2. SMP/MTs, SMPLB, SMA/MA, SMALB, dan SMK dikembangkan oleh BSNP dan ditetapkan oleh Menteri; berdasarkan perolehan NA. NA sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diperoleh dari nilai gabungan antara Nilai S/M dari mata pelajaran yang diujinasionalkan dan Nilai UN, dengan pembobotan 40% untuk Nilai S/M dari mata pelajaran yang diujinasionalkan dan 60% untuk Nilai UN.

  3. Peserta didik SMP/MTs, SMPLB, SMA/MA, SMALB, dan SMK dinyatakan lulus UN apabila nilai rata-rata dari semua NA sebagaimana dimaksud pada ayat (2) mencapai paling rendah 5,5 (lima koma lima) dan nilai setiap mata pelajaran paling rendah 4,0 (empat koma nol).


Untuk lebih jelasnya, silahkan unduh filenya berikut:

Untuk kisi-kisi UN SD-MI/SMP-MTs/SMA-SMK silahkan unduh di sini

Jadwal & Kisi-kisi (SKL) Ujian Nasional 2012

BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan) telah menerbitkan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Ujian Nasional 2012.

- Kisi-kisi (SKL) SMP, SMA, dan SMK

Kisi-kisi (SKL) UASBN SD-MI

Jadwal yang ditetapkan pemerintah:


































NoJENJANG PENDIDIKANWAKTU PELAKSANAAN UNPENENTUAN KELULUSAN
UTAMASUSULAN
1SMA/MA dan SMK16–19 April 201223–26 April 201224-Mei-12
2SMP/MTs dan SMPLB23–26 April 201230 April–4 Mei 201202-Jun-12
3SD/MI dan SDLB7–9 Mei 201214–16 Mei 2912Kewenangan Provinsi

Wednesday, November 16, 2011

Google Earth, Aplikasi Yang Cocok Bagi Guru Geografi Pengganti Atlas dalam Kegiatan Belajar Mengajar

Agus Oloan Naibaho





Google Earth adalah suatu aplikasi atau program Globe Virtual, dimana dalam aplikasi ini, kita dapat melihat Dunia atau dapat menjadi seorang penjelajah, astronot yang mampu menjelajahi alam semesta dalam waktu sekejap. Di Google Earth ini juga, kita dapat memperlihatkan rumah, warna mobil, bayangan manusia dan bahkan rambu-rambu lalu lintas. Intinya, dengan Google Earth ini, kita dapat berjalan-jalan mengelilingu dunia, bahkan bisa ke planet lain apabila kita memang benar-benar menguasai aplikasi yang satu ini.

Google Earth untuk selanjutnya dikenal dengan sebutan Globe Dunia pertama sekali dikembangkan oleh Keyhole, inc. Perusahaan yang diambil alih oleh Google pada tahun 2004, dari tahun 2005 setelah dipegang oleh Google, Aplikasi ini telah mengalami perkembangan yg amat luar biasa, dimana versi terbaru adalah Google Earth versi 5.2.1 yang memiliki resolusi dan akurasi yang hampir sempurna, dimana resolusi tertinggi ada pada ketinggian 15 cm (6 inci), dimana hanya Negara-Negara tertentu yang tidak dapat di foto satelit dengan baik yang gambar atau resolusinya jelek. Bahkan Negara-Negara Maju telah ditampilkan oleh Globe Dunia ini dengan tampilan 3D. Bahkan Globe Dunia ini mampu untuk menampilkan bangunan dan struktur (seperti jembatan dan jalan) 3 Dimensi yang didukung oleh aplikasi SketchUp, sebuah program permodelan 3D.

Metode Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi

oleh: Maria Rubal

 Seperti halnya dalam pertunjukan mempunyai tujuan bahwa pertujukan harus dapat memberikan efek kepada penonton. Begitu juga halnya dengan sistem pembelajaran mempunyai tujuan terjadi perubahan pengetahuan, ketrampilan dan sikap.. Sasaran dalam kegiatan ini adalah siswa. Pembelajaan dapat tercapainya tujuan ditandai dengan aktiftas belajar secara alami. Berkomunikasi dan memberikan para pelajar kesempatan untuk mempraktekkan kemampuan atau mengembangkan pengetahuan mereka dengan memanfaatkan komponen – komponen sistem pembelajaran yang meliputi metode, media dan bahkan alat-alat pembelajaran serta lingkungan. Diskusi kelompok, simulasi, game, bermain peran, discovery, demonstrasi, drill, pemecahan masalah, presentasi, demontrasi, drill adalah metode yang digunakan untuk mengarahkan keaktifan belajar. Konferensi panel, debat dan belajar kelompok.


 Metode yang digunakan dalam sistem pembelajaran-pembelajaran ini memerlukan media sebagai alat bantu seperti komputer, telepon, televisi. Media – media tersebut membutuhkan pula perangkat lainnya seperti CD, DVD, papan buletin kaset, buku. Selain itu diperlukan waktu, diperlukan lingkungan sebagai fasilitas berlangsungnya pembelajaran seperti kelas, laboratorium, perpustakaan, aula, rumah dll. Dari semua komponen di atas yang paling penting adalah komponen manusia yaitu guru, pelatih, pembimbing yang meliputi figure personel.

Thursday, November 3, 2011

Daftar Nama Calon Peserta Sertifikasi Guru 2012

Bapak dan Ibu Guru yang sedang menunggu penetapan peserta sertifikasi guru 2012 mungkin saat ini lagi dag-dig-dug menanti pengumumannya. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, informasi sertifikasi guru tahun ini memang dilakukan secara online. Oleh karena itu, Bapak dan Ibu Guru harus rajin mencari informasi via internet.


Kali ini saya coba memberikan informasi terkait sertifikasi guru untuk 2012. Semoga saja rasa penasaran Bapak/Ibu Guru terobati. Hal ini terkait dengan sudah diumumkannya calon peserta sertifikasi guru secara menyeluruh untuk tahun 2012.


Untuk itu, Bapak/Ibu Guru bisa mencermati nomor urut calon peserta di masing-masing kabupaten. Untuk informasi daftar calon peserta sertifikasi guru tahun 2012, Bapak/Ibu bisa mengecek di sini atau kalau tidak mau kesulitan klik di sini


Silakan klik tautan di atas. Kemudian klik pada tulisan peserta, kemudian provinsi tempat Bapak/Ibu mengajar dan dilanjutkan dengan mengklik kabupaten/kota. Terakhir klik tulisan tampilkan dan silakan dicek pada lembar halamannya, apakah nama Bapak/Ibu sudah tercantum


Selamat mencermati dan sukses selalu

Tuesday, October 11, 2011

Edubuntu: Cara Murah dan Mudah Mengelola Komputer Sekolah

Edubuntu adalah sistem operasi yang berasal dari keluarga Ubuntu. Jika Ubuntu diperuntukkan untuk kegunaan sehari-hari, maka Edubuntu digunakan untuk pendidikan. Itu sebabnya terdapat awalan Edu yang menunjukkan Education.


Sama seperti Ubuntu, Edubuntu dapat Anda dapatkan secara cuma-cuma alias gratis. Anda dapat mendownload Edubuntu pada alamat http://www.edubuntu.com. Semua aplikasi yang terdapat pada Ubuntu terdapat pula pada Edubuntu ditambah aplikasi lain yang berhubungan dengan pendidikan.Terdapat. Berikut beberapa aplikasi yang berguna bagi sekolah Anda:


KDE Education Project
Kumpulan aplikasi pendidikan yang diperuntukkan mulai dari preschool sampai universitas. Anda dapat membuka website mereka pada alamat http://edu.kde.org untuk mengetahui lebih lanjut mengenai kegunaan masing-masing. Gambar di bawah ini adalah beberapa aplikasi pendidikan dari KDE.


A) Blinken: Melatih memory jangka pendek.
B) Khangman: Permainan tebak kata.
C) Marble: Menjelajahi bola dunia.
D) Kanagram: Permainan acak kata.
E) Ktouch: Belajar mengetik 10 jari.
F) Kalzium: Mempelajari Tabel Periodik.
G & H) Ktuberling: Menempelkan berbagai macam objek pada layar. Belajar kreativitas.
Dan masih banyak lagi aplikasi lain dari KDE.


GCompris
Berikut adalah penjelasan mengenai Gcompris dari website mereka (http://gcompris.net/-id-):
GCompris adalah perangkat lunak pendidikan yang berisi berbagai macam kegiatan untuk anak usia 2 sampai 10 tahun. Beberapa kegiatan berorientasi permainan tapi tetap mendidik. Di bawah ini anda dapat melihat daftar kategori yang berisi berbagai macam kegiatan.
-  pengenalan komputer: papan ketik (keyboard), tetikus (mouse), berbagai macam penampilan tetikus,
-  aljabar: tabel memori, urutan, tabel pemasukan ganda, mencerminkan gambar.
-  ilmu pengetahuan alam: pintu kanal, siklus air, kapal selam, rangkaian listrik.
-  geografi: menempatkan negara pada peta.
-  permainan: catur, memori, sambung 4, oware, Sudoku.
-  membaca: latihan membaca.
-  lain-lain: mengenali jam, teka-teki gambar, menggambar vektor, membuat animasi.
Saat ini GCompris berisi lebih dari 100 kegiatan dan masih terus dikembangkan. GCompris adalah perangkat lunak bebas, yang berarti anda dapat menyesuaikan dengan kebutuhan anda, mengembangkannya, dan yang paling penting, berbagi dengan anak-anak di seluruh dunia.

Sunday, October 2, 2011

Menyiasati Anak Sulit Belajar

Ini sebuah kisah seorang ibu yang binggung mengatasi anaknya. Menurut penuturannya, konon anaknya sangat malas belajar. Karena itu dia meminta pertolongan kepada seorang psikolog untuk membantu mencarikan jalan keluarnya. Kepada sang psikolog si ibu bercerita begini:


Seperti kata pepatah, kasih ibu sepanjang jalan, begitu pula kasih sayang Farida (30 tahun) pada anaknya. Tetapi tampaknya tidak demikian dengan kasih anak tunggal yang berumur 6 tahun kepada sang ibu. Masalahnya berawal dari semangat belajar anak tersebut yang cukup buruk. Ia susah sekali disuruh belajar, sehingga setiap sore sepulang kerja Farida selalu memarahinya agar ia mau belajar. Akibatnya, setiap kali belajar, anak itu menangis dan bilang, "Mama galak!"
Yang membuat Farida bertarnbah bingung, suasana rumah yang penuh ketegangan tersebut akhirnya merembet ke hubungan antara Farida dan suami. Tak dapat dielakkan, hubungan kami kini tidak harmonis. Bagaimana Farida bisa mengatasi persoalan ini?
Sang psikolog pun menjawab begini: Ada beberapa hal yang perlu Anda ketahui mengenai karakteristik anak usia 6 tahun. Ia masih tergolong dalam usia pra sekolah atau usia bermain. Melalui bermain anak bisa memperoleh kesenangan dan mempelajari bermacam-macam hal, sehingga sangat dianjurkan untuk mengisi kegiatan bermain mereka secara terarah. Yaitu yang melibatkan aktivitas fisik seperti berlari, berguling, melompat, memanjat, meniti dan juga kegiatan bermain yang lebih banyak melibatkan aktivitas mental, di mana anak perlu menggunakan akal/pikiran, kreativitas dan imajinasinya.
Rentang perhatian anak biasanya masih pendek, dia tidak tahan duduk lebih dari 30 menit. Kalau anak Anda sulit duduk diam, maka bisa dicari alternatif dengan memberi tugas yang dapat diselesaikan dalam waktu yang lebih singkat. Kalau ia terlalu aktif, perlu dikonsultasikan ke psikolog dan neurolog untuk diamati apakah ada gangguan organis.

Sunday, August 7, 2011

Background Cantik, Membuat Presentasi Lebih Menarik

Dalam sebuah presentasi, selain isi dan penataan materi yang disampaikan perlu juga kita memperhatikan unsur artistiknya. Jika terjadi keseimbangan di antara ketiganya, sudah pasti akan lebih menarik bagi audienny. Beberapa template yang menarik ini akan mempermudah dalam pembuatan slidenya.   Ayo, siapa yang akan mencoba?    Tinggal unduh saja.


Background Cantik, Membuat Presentasi Lebih Menarik

Dalam sebuah presentasi, selain isi dan penataan materi yang disampaikan perlu juga kita memperhatikan unsur artistiknya. Jika terjadi keseimbangan di antara ketiganya, sudah pasti akan lebih menarik bagi audienny. Beberapa template yang menarik ini akan mempermudah dalam pembuatan slidenya.   Ayo, siapa yang akan mencoba?    Tinggal unduh saja.


Monday, July 11, 2011

MUSIKALISASI PUISI DENGAN PARADE BAND

      Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia untuk kelas IX, terdapat KD menyanyikan puisi yang sudah dimusikalisasi dengan berpedoman pada kesesuaian isi puisi dan suasana/irama yang dibangun. Baren Barnabas Guru SMPN 2 Cikajang Garut mengembangkan strategi untuk pencapaian KD tersebut, yaitu dengan Parade Band. Alokasi waktu disiapkan enam jam pelajaran untuk tiga kali pertemuan.

     PEMBELAJARAN musikalisasi puisi sebaiknya dapat dijadikan kesempatan emas untuk menciptakan pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Kesenangan para siswa akan musik, lagu, dan grup band yang diidolakannya dapat dimanfaatkan sebagai salah satu faktor pendukung pembelajaran musikalisasi puisi. Bukankah sebuah lagu pada mulanya adalah sebuah puisi juga? Ya, dapat dikatakan bahwa lagu adalah puisi yang diaransemen, diberi nada dan irama, serta diiringi dengan bunyi-bunyian dari alat-alat musik tertentu. Pendek kata, antara puisi dan lagu memiliki hubungan yang sangat erat. Kaitan inilah yang mencetuskan ide untuk menggelar musikalisasi puisi melalui sebuah acara dengan konsep parade band demokrasi: dari siswa, oleh siswa, dan untuk siswa.

Pada pertemuan pertama, PBM difokuskan pada pemahaman tujuan pembelajaran, penjelasan materi musikalisasi puisi disertai contoh-contoh, diperdengarkannya sebuah lagu puitis "Saat Terakhir" dari grup band ST 12, kemudian bersama-sama menentukan suasana lagu tersebut ditinjau dari susunan kata, cara menyanyikan, serta iringan musiknya. Setelah itu, siswa berkelompok dengan anggota 4-6 orang. Mereka diberikan pula LK berupa puisi berjudul "Buat Saudara Kandung" karya Hartojo Andangdjaja (dan beberapa pertanyaan) untuk dianalisis dari segi suasananya lengkap dengan alasan yang disertai kutipan kata-kata kuncinya.

Langkah berikutnya adalah menyusun rubrik penilaian untuk menilai presentasi tiap kelompok dalam menyampaikan hasil diskusinya. Keseluruhan LK kemudian dipajang di dinding kelas dan setiap kelompok diberi kesempatan untuk saling melihat hasil kerjanya itu sambil membubuhkan komentarnya. Terakhir, siswa dan guru melakukan refleksi atas pembelajaran saat itu. Sebagai PR, setiap kelompok ditugaskan untuk menghubungkan suasana puisi dengan nada dan irama yang pas untuk mengiringinya. Tidak lupa, untuk pertemuan berikutnya setiap kelompok ditugaskan juga untuk membawa alat-alat musik yang diperlukan.

Pada pertemuan kedua, di awal pembelajaran siswa dan guru bertanya jawab tentang menghubungkan suasana puisi dengan irama musikalisasi puisi yang telah ditugaskan. Berikutnya, setiap kelompok dipersilakan untuk bersiap-siap menampilkan musikalisasi puisi yang telah digubahnya. Agar lebih kental nuansa parade band-nya, mereka juga diwajibkan memberi nama kelompoknya dengan nama yang mencerminkan sebuah band. Tentu saja nama yang baru, bagus, pantas, komersil, bermakna, mudah diingat, serta memiliki konotasi positif.

Rubrik penilaian pun disusun bersama-sama dilanjutkan dengan pengundian untuk urutan penampilan. Saat sebuah band menampilkan musikalisasi puisinya, kelompok band lainnya melakukan penilaian. Oleh juru bicara setiap kelompok, hasil penilaian itu kemudian dipresentasikan dan diserahkan kepada kelompok yang bersangkutan. Selanjutnya, siswa dan guru melakukan refleksi sekaligus merencanakan pembelajaran musikalisasi puisi pada pertemuan ketiga atau terakhir. Disepakati dalam pertemuan itu, setiap kelompok diberi keleluasaan untuk menentukan sendiri puisi yang akan dimusikalisasi, baik puisi karya sendiri maupun orang lain.

MUSIKALISASI PUISI DENGAN PARADE BAND

      Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia untuk kelas IX, terdapat KD menyanyikan puisi yang sudah dimusikalisasi dengan berpedoman pada kesesuaian isi puisi dan suasana/irama yang dibangun. Baren Barnabas Guru SMPN 2 Cikajang Garut mengembangkan strategi untuk pencapaian KD tersebut, yaitu dengan Parade Band. Alokasi waktu disiapkan enam jam pelajaran untuk tiga kali pertemuan.

     PEMBELAJARAN musikalisasi puisi sebaiknya dapat dijadikan kesempatan emas untuk menciptakan pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Kesenangan para siswa akan musik, lagu, dan grup band yang diidolakannya dapat dimanfaatkan sebagai salah satu faktor pendukung pembelajaran musikalisasi puisi. Bukankah sebuah lagu pada mulanya adalah sebuah puisi juga? Ya, dapat dikatakan bahwa lagu adalah puisi yang diaransemen, diberi nada dan irama, serta diiringi dengan bunyi-bunyian dari alat-alat musik tertentu. Pendek kata, antara puisi dan lagu memiliki hubungan yang sangat erat. Kaitan inilah yang mencetuskan ide untuk menggelar musikalisasi puisi melalui sebuah acara dengan konsep parade band demokrasi: dari siswa, oleh siswa, dan untuk siswa.

Pada pertemuan pertama, PBM difokuskan pada pemahaman tujuan pembelajaran, penjelasan materi musikalisasi puisi disertai contoh-contoh, diperdengarkannya sebuah lagu puitis "Saat Terakhir" dari grup band ST 12, kemudian bersama-sama menentukan suasana lagu tersebut ditinjau dari susunan kata, cara menyanyikan, serta iringan musiknya. Setelah itu, siswa berkelompok dengan anggota 4-6 orang. Mereka diberikan pula LK berupa puisi berjudul "Buat Saudara Kandung" karya Hartojo Andangdjaja (dan beberapa pertanyaan) untuk dianalisis dari segi suasananya lengkap dengan alasan yang disertai kutipan kata-kata kuncinya.

Langkah berikutnya adalah menyusun rubrik penilaian untuk menilai presentasi tiap kelompok dalam menyampaikan hasil diskusinya. Keseluruhan LK kemudian dipajang di dinding kelas dan setiap kelompok diberi kesempatan untuk saling melihat hasil kerjanya itu sambil membubuhkan komentarnya. Terakhir, siswa dan guru melakukan refleksi atas pembelajaran saat itu. Sebagai PR, setiap kelompok ditugaskan untuk menghubungkan suasana puisi dengan nada dan irama yang pas untuk mengiringinya. Tidak lupa, untuk pertemuan berikutnya setiap kelompok ditugaskan juga untuk membawa alat-alat musik yang diperlukan.

Pada pertemuan kedua, di awal pembelajaran siswa dan guru bertanya jawab tentang menghubungkan suasana puisi dengan irama musikalisasi puisi yang telah ditugaskan. Berikutnya, setiap kelompok dipersilakan untuk bersiap-siap menampilkan musikalisasi puisi yang telah digubahnya. Agar lebih kental nuansa parade band-nya, mereka juga diwajibkan memberi nama kelompoknya dengan nama yang mencerminkan sebuah band. Tentu saja nama yang baru, bagus, pantas, komersil, bermakna, mudah diingat, serta memiliki konotasi positif.

Rubrik penilaian pun disusun bersama-sama dilanjutkan dengan pengundian untuk urutan penampilan. Saat sebuah band menampilkan musikalisasi puisinya, kelompok band lainnya melakukan penilaian. Oleh juru bicara setiap kelompok, hasil penilaian itu kemudian dipresentasikan dan diserahkan kepada kelompok yang bersangkutan. Selanjutnya, siswa dan guru melakukan refleksi sekaligus merencanakan pembelajaran musikalisasi puisi pada pertemuan ketiga atau terakhir. Disepakati dalam pertemuan itu, setiap kelompok diberi keleluasaan untuk menentukan sendiri puisi yang akan dimusikalisasi, baik puisi karya sendiri maupun orang lain.

Sunday, July 10, 2011

25 KESALAHAN FATAL PENDIDIKAN SAAT INI

Banyak hal baik eksternal maupun internal yang mempengaruhi dan menentukan kemajuan pendidikan kita. Berikut adalah  25 kesalahan fatal yang harus kita renungkan:

  1. Tidak melibatkan wahyu dalam basis filosofisnya (Jauh dari nilai Ketuhanan), hanya mengandalkan otak dan nilai progmatisnya.

  2. Terjadi Kesalahan fatal dalam memandang manusia. Manusia hanya dipandang sebagai “robot”. Kurang perhatian terhadap unsur ruhaniyahnya.

  3. Memandang rendah profesi guru di banding yang lainnya, dan menjadikan profesi guru sebagai kerja sambilan daripada tidak bekerja. Padahal profesi guru adalah profesi yang paling mulia.

  4. Menyimpang dari hakikat pendidikan yaitu pembentukan keyakinan dan akhlaq. Sementara pendidika saat ini hanya menekankan dan berlebihan dalam membentuk otak kiri (berlebihan dalam kognitif saja).

  5. Terdistorsi menjadi pengajaran klasikal, padahal hakikat pengajaran adalah face to face, jika ada seratus orang yang akan diajar maka minimal ada seratus desain watak orang.

  6. Sibuk berurusan dengan kulit dan meninggalkan isi.

  7. Tidak melihat pndidikan sendiri sewbagai tumpuan perubahan, sebaliknya cenderung mengharapkan perubahan dari bidang lain. Padahal pendidikan bukan segalanya, namun segalanya berawal dari pendidikan.

  8. Hanya senang bergumul dengan soal-soal jangka pendek, kurang telaten mengurusi agenda jangka panjang.

  9. Sering berpikir linier, kurang memahami pola spectrum dalam berpikir.

  10. Senang membuat kehebatan fisik, kurang pandai membangun kehebatan pengelol fisik (SDM).

  11. Sangat pandai melihat kesalahan orang lain, kurang suka melakukan introspeksi.

  12. Senang membuat dan menawarkan program revolusioner, namun tidak pandai membangun infrastruktur revolusi.

  13. Sangat pandai membongkar, agak bodoh dalam bongkar pasang.

  14. Sangat gegabah merumuskan program strategis dan kurang sabar pada hakikat perjuangan yaitu waktu yang panjang dan jalan yang terjal.

  15. Hanya gagap gempita di wilayah teknis, sangat sunyi pada wilayah strategis

  16. Senang memberikan ikan, lupa memberikan kail dan penggunaanya pada anak didik.

  17. Suka melakukan pengajaran, kurang pandai melakukan pendidikan.

  18. Sukses memberikan rapor dan ijazah (angka dan label), kurang (bahkan tidak sukses) memberikan ilmu.

  19. Sering menjadikan anak didik sebagai objek saja, jarang memperlakukannya sebagai subjek.

  20. Menjadikan guru sebagai satu-satunya sumber belajar dan sumber kebenaran, bukan sebagai penyampai kebenaran dan salah satu sumber kebenaran.

  21. Senang bermimpi masa depan, kurang pandai membangun bekal saat ini.

  22. Gemar membuat organisasi pendidikan kurang mampu membuat jaringan kader.

  23. Sangat suka membuat program kurang mampu mempertelakan agenda di dataran praktis.

  24. Senang bernostalgia dengan sejarah kejayaan masa silam, lupa menyerap dan mengambil pelajaran darinya.

  25. Bertumpu dan bergantung pada kekuatan makhluk, bukan pada kekuatan Allah SWT.


Dikutip dari: f41da.wordpres.com

25 KESALAHAN FATAL PENDIDIKAN SAAT INI

Banyak hal baik eksternal maupun internal yang mempengaruhi dan menentukan kemajuan pendidikan kita. Berikut adalah  25 kesalahan fatal yang harus kita renungkan:

  1. Tidak melibatkan wahyu dalam basis filosofisnya (Jauh dari nilai Ketuhanan), hanya mengandalkan otak dan nilai progmatisnya.

  2. Terjadi Kesalahan fatal dalam memandang manusia. Manusia hanya dipandang sebagai “robot”. Kurang perhatian terhadap unsur ruhaniyahnya.

  3. Memandang rendah profesi guru di banding yang lainnya, dan menjadikan profesi guru sebagai kerja sambilan daripada tidak bekerja. Padahal profesi guru adalah profesi yang paling mulia.

  4. Menyimpang dari hakikat pendidikan yaitu pembentukan keyakinan dan akhlaq. Sementara pendidika saat ini hanya menekankan dan berlebihan dalam membentuk otak kiri (berlebihan dalam kognitif saja).

  5. Terdistorsi menjadi pengajaran klasikal, padahal hakikat pengajaran adalah face to face, jika ada seratus orang yang akan diajar maka minimal ada seratus desain watak orang.

  6. Sibuk berurusan dengan kulit dan meninggalkan isi.

  7. Tidak melihat pndidikan sendiri sewbagai tumpuan perubahan, sebaliknya cenderung mengharapkan perubahan dari bidang lain. Padahal pendidikan bukan segalanya, namun segalanya berawal dari pendidikan.

  8. Hanya senang bergumul dengan soal-soal jangka pendek, kurang telaten mengurusi agenda jangka panjang.

  9. Sering berpikir linier, kurang memahami pola spectrum dalam berpikir.

  10. Senang membuat kehebatan fisik, kurang pandai membangun kehebatan pengelol fisik (SDM).

  11. Sangat pandai melihat kesalahan orang lain, kurang suka melakukan introspeksi.

  12. Senang membuat dan menawarkan program revolusioner, namun tidak pandai membangun infrastruktur revolusi.

  13. Sangat pandai membongkar, agak bodoh dalam bongkar pasang.

  14. Sangat gegabah merumuskan program strategis dan kurang sabar pada hakikat perjuangan yaitu waktu yang panjang dan jalan yang terjal.

  15. Hanya gagap gempita di wilayah teknis, sangat sunyi pada wilayah strategis

  16. Senang memberikan ikan, lupa memberikan kail dan penggunaanya pada anak didik.

  17. Suka melakukan pengajaran, kurang pandai melakukan pendidikan.

  18. Sukses memberikan rapor dan ijazah (angka dan label), kurang (bahkan tidak sukses) memberikan ilmu.

  19. Sering menjadikan anak didik sebagai objek saja, jarang memperlakukannya sebagai subjek.

  20. Menjadikan guru sebagai satu-satunya sumber belajar dan sumber kebenaran, bukan sebagai penyampai kebenaran dan salah satu sumber kebenaran.

  21. Senang bermimpi masa depan, kurang pandai membangun bekal saat ini.

  22. Gemar membuat organisasi pendidikan kurang mampu membuat jaringan kader.

  23. Sangat suka membuat program kurang mampu mempertelakan agenda di dataran praktis.

  24. Senang bernostalgia dengan sejarah kejayaan masa silam, lupa menyerap dan mengambil pelajaran darinya.

  25. Bertumpu dan bergantung pada kekuatan makhluk, bukan pada kekuatan Allah SWT.


Dikutip dari: f41da.wordpres.com

KALENDER PENDIDIKAN 2011/2012

Kalender pendidikan sangat diperlukan saat awal tahun pelajaran baru untuk membuat rencana atau rancangan kegiatan belajar mengajar. Bagi yang memerlukan, silahkan unduh di sini..!!

KALENDER PENDIDIKAN 2011/2012

Kalender pendidikan sangat diperlukan saat awal tahun pelajaran baru untuk membuat rencana atau rancangan kegiatan belajar mengajar. Bagi yang memerlukan, silahkan unduh di sini..!!

Saturday, May 14, 2011

SUPERVISI KELAS SEBAGAI KONTROL DAN SAHABAT GURU MENGAJAR

Guru adalah ujung tombak pelaksanaan pendidikan di sekolah. Seorang guru yang baik harus senantiasa harus selalu mennyiapkan dan mencari upaya agar siswanya berkembang secara optimal. Seperti layaknya sebuah perusahaan yang bonafid, sekolah sudah seharusnya mempunyai alat untuk mengontrol pelaksanaan pembelajaran di dalam kelas. Alat kontrol yang sering digunakan dan sudah ada sejak dulu adalah supervisi.


Zaman dahulu supervisi cenderung dimaknai sebagai kegiatan mengawasi proses belajar mengajar untuk menemukan kelemahan-kelemahan. Tak ayal lagi, supervisi kelas bagi guru dirasakan sebagai hantu yang paling menakutkan. Di zaman sekarang dalam rangka meningkatkan kualitas proses belajar mengajar supervisi kelas seyogyanya sudah harus dilakukan secara egaliter.


Prosedur pelaksanaan supervisi kelas dapat dilaksanakan dalam beberapa tahap:




  1. Tahap persiapan: menyiapkan instrumen dan jadwal kunjungan kelas.

  2. Tahap pelaksanaan: observasi kelas.

  3. Tahap pelaporan: identifikasi hasil kunjungan kelas, dan analisis hasil supervisi.

  4. Tahap tindak lanjut: diskusi mencari solusi bersama, sosialisasi hasil kunjungan kelas, dan komunikasi khusus dengan guru.


Upaya pokok yang harus diperhatikan adalah memahami dan memecahkan masalah belajar mengajardan membantu guru menyelesaikan masalah tersebut.


Langkah-langkah konkret yang bisa ditempuh adalah:




  1. Membuat kesepakatan kapan akan dilakukan supervisi kelas dengan guru yang bersangkutan.

  2. Mendiskusikan materi pelajaran apa yang akan diajarkan pada saat supervisi kelas.

  3. Membantu membuat persiapan mengajar dengan membaerikan masukan-masukan.

  4. Meyakinkan guru bahwa kedatangan supervisor bukan akan menilai atau mengawasi namun untuk membarikan bantun teknis.

  5. Membuat kesepakatan untuk membagi peran antara supervisor dengan guru.


Untuk lebih memantapkan program supervisi agar melakukan hal-hal berikut:




  1. Datang lebih pagi sebelum guru masuk kelas untuk melakukan kontrak ulang tentang: langkah-langkah pembelajaran, peran masing-masing, dan organisasi waktu.

  2. Masuk ke dalam kelas bersama-sama dengan guru yang bersangkutan,cagar tidak mengganggu konsentrasi dan tidak menimbulkan rasa takut.

  3. Meminta guru yang bersangkutan untuk menyampaikan bahwa supervisor datang di kelas tersebut akan membantu dalam proses pembelajaran sehingga tidak menimbulkan rasa penasaran bagi siswa.

  4. Supervisor ikut berperan dalam proses pembelajaran tersebut dan tidak lupa membuat catatan-catatan kecil tentang kelebihan-kelebihan maupun hal-hal yang terjadi selama proses pembelajaran yang memerlukan perbaikan.

  5. Supervisor tidak sekali-kali mengambil alih peran guru.


Setelah supervisi kelas supervisor melakukan:




  1. Diskusi dengan guru atas dasar saling menghargai.

  2. Refleksi diri misalnya melalui pertanyaan: Bagaimana perasaan Bapak/Ibu selama proses pembelajaran tadi? Apakah masih ada kekurangan yang Bapak/Ibu lakukan selama proses pembelajaran tadi, di bagian mana saja?

  3. Menanyakan peningkatan aspek apa yang ingin dilakukan guru tersebut?

  4. Memberikan saran atau arahan.

  5. Merencanakan tindak lanjut, misalnya: Apa yang perlu Bapak/Ibu lakukan selanjutnya agar pembelajaran yang akan dilakukan besok lebih baik?


Kini supervisi kelas lebi diterima oleh guru dan siswa sebagai hal yang justru dinantikan. Guru merasakan supervisi kelas sebagai sebuah kebutuhan bagi pengembangan profesionalismenya. Guru dan siswa merasa nyaman dalam peroses pembelajaran.

SUPERVISI KELAS SEBAGAI KONTROL DAN SAHABAT GURU MENGAJAR

Guru adalah ujung tombak pelaksanaan pendidikan di sekolah. Seorang guru yang baik harus senantiasa harus selalu mennyiapkan dan mencari upaya agar siswanya berkembang secara optimal. Seperti layaknya sebuah perusahaan yang bonafid, sekolah sudah seharusnya mempunyai alat untuk mengontrol pelaksanaan pembelajaran di dalam kelas. Alat kontrol yang sering digunakan dan sudah ada sejak dulu adalah supervisi.


Zaman dahulu supervisi cenderung dimaknai sebagai kegiatan mengawasi proses belajar mengajar untuk menemukan kelemahan-kelemahan. Tak ayal lagi, supervisi kelas bagi guru dirasakan sebagai hantu yang paling menakutkan. Di zaman sekarang dalam rangka meningkatkan kualitas proses belajar mengajar supervisi kelas seyogyanya sudah harus dilakukan secara egaliter.


Prosedur pelaksanaan supervisi kelas dapat dilaksanakan dalam beberapa tahap:




  1. Tahap persiapan: menyiapkan instrumen dan jadwal kunjungan kelas.

  2. Tahap pelaksanaan: observasi kelas.

  3. Tahap pelaporan: identifikasi hasil kunjungan kelas, dan analisis hasil supervisi.

  4. Tahap tindak lanjut: diskusi mencari solusi bersama, sosialisasi hasil kunjungan kelas, dan komunikasi khusus dengan guru.


Upaya pokok yang harus diperhatikan adalah memahami dan memecahkan masalah belajar mengajardan membantu guru menyelesaikan masalah tersebut.


Langkah-langkah konkret yang bisa ditempuh adalah:




  1. Membuat kesepakatan kapan akan dilakukan supervisi kelas dengan guru yang bersangkutan.

  2. Mendiskusikan materi pelajaran apa yang akan diajarkan pada saat supervisi kelas.

  3. Membantu membuat persiapan mengajar dengan membaerikan masukan-masukan.

  4. Meyakinkan guru bahwa kedatangan supervisor bukan akan menilai atau mengawasi namun untuk membarikan bantun teknis.

  5. Membuat kesepakatan untuk membagi peran antara supervisor dengan guru.


Untuk lebih memantapkan program supervisi agar melakukan hal-hal berikut:




  1. Datang lebih pagi sebelum guru masuk kelas untuk melakukan kontrak ulang tentang: langkah-langkah pembelajaran, peran masing-masing, dan organisasi waktu.

  2. Masuk ke dalam kelas bersama-sama dengan guru yang bersangkutan,cagar tidak mengganggu konsentrasi dan tidak menimbulkan rasa takut.

  3. Meminta guru yang bersangkutan untuk menyampaikan bahwa supervisor datang di kelas tersebut akan membantu dalam proses pembelajaran sehingga tidak menimbulkan rasa penasaran bagi siswa.

  4. Supervisor ikut berperan dalam proses pembelajaran tersebut dan tidak lupa membuat catatan-catatan kecil tentang kelebihan-kelebihan maupun hal-hal yang terjadi selama proses pembelajaran yang memerlukan perbaikan.

  5. Supervisor tidak sekali-kali mengambil alih peran guru.


Setelah supervisi kelas supervisor melakukan:




  1. Diskusi dengan guru atas dasar saling menghargai.

  2. Refleksi diri misalnya melalui pertanyaan: Bagaimana perasaan Bapak/Ibu selama proses pembelajaran tadi? Apakah masih ada kekurangan yang Bapak/Ibu lakukan selama proses pembelajaran tadi, di bagian mana saja?

  3. Menanyakan peningkatan aspek apa yang ingin dilakukan guru tersebut?

  4. Memberikan saran atau arahan.

  5. Merencanakan tindak lanjut, misalnya: Apa yang perlu Bapak/Ibu lakukan selanjutnya agar pembelajaran yang akan dilakukan besok lebih baik?


Kini supervisi kelas lebi diterima oleh guru dan siswa sebagai hal yang justru dinantikan. Guru merasakan supervisi kelas sebagai sebuah kebutuhan bagi pengembangan profesionalismenya. Guru dan siswa merasa nyaman dalam peroses pembelajaran.

Friday, January 7, 2011

PERMENDIKNAS NO. 45 TAHUN 2010 (KRITERIA KELULUSAN UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2010/2011)

Kelengkapan UJIAN NASIONAL 2010/2011 (POS UN 2011)

Bagi yang memerlukan silahkan unduh/download link di bawah ini:

  1. Permendiknas No. 45 Tahun 2010 (Kriteria Kelulusan Ujian Nasional 2011)

  2. Permendiknas No. 46 Tahun 2010 (POS Ujian Nasional 2010)

  3. Lampiran Permendiknas No. 46 Tahun 2010 (Kisi-kisi Ujian Nasional 2011)

  4. POS Ujian Nasional SMP/MTs, SMA/MA, SMK


Salinan Permendiknas No. 45 Tahun 2010 tentang:

KRITERIA KELULUSAN UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2010/2011

Pasal 1

Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:

  1. Satuan pendidikan adalah Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa (SMPLB), Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA), Sekolah Menengah Atas Luar Biasa (SMALB), dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

  2. Ujian Sekolah/Madrasah selajutnya disebut US/M adalah kegiatan pengukuran dan penilaian kompetensi peserta didik yang dilakukan oleh sekolah/madrasah untuk semua mata pelajaran pada kelompok ilmu pengetahuan dan teknologi.

  3. Nilai Sekolah/Madrasah selanjutnya disebut Nilai S/M adalah nilai gabungan antara nilai ujian sekolah/madrasah dan nilai rata-rata rapor untuk SMP/MTs,  SMPLB,  SMA/MA, SMALB, dan SMK.

  4. Ujian Nasional yang selanjutnya disebut UN adalah  kegiatan pengukuran dan penilaian kompetensi peserta didik secara nasional.

  5. Nilai Ujian Nasional yang selanjutnya disebut Nilai UN adalah nilai yang diperoleh peserta didik dalam mengikuti UN.

  6. Nilai Akhir yang  selanjutnya disebut NA adalah nilai  gabungan  antara Nilai S/M dari setiap mata pelajaran yang diujinasionalkan dengan Nilai UN.


Pasal 2:

Kriteria kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA/SMALB, DAN SMK setelah:

a. menyelesaikan seluruh program pembelajaran;

b. memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran yang terdiri atas:

1) kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia;


2) kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian;


3) kelompok mata pelajaran estetika, dan


4) kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga, dan kesehatan;


c. lulus US untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi; dan d. lulus UN.

Pasal 3:

Kriteria penyelesaian seluruh program pembelajaran oleh peserta didik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf a "(menyelesaikan seluruh program pembelajaran)" adalah memiliki rapor semester 1 (satu) sampai dengan semester 6 (enam).

Pasal 4:

Kriteria penentuan nilai baik untuk 4 (empat) kelompok mata pelajaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf b "(memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran) ditetapkan oleh satuan pendidikan masing-masing.

Pasal 5

  1. Peserta didik dinyatakan lulus US/M  SMP/MTs, SMPLB, SMA/MA, SMALB, dan SMK apabila peserta didik telah memenuhi kriteria kelulusan yang ditetapkan oleh satuan pendidikan berdasarkan perolehan Nilai  S/M.

  2. Nilai S/M sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diperoleh dari  gabungan antara nilai US/M dan nilai rata-rata rapor semester 1, 2, 3, 4, dan semester 5 untuk SMP/MTs dan SMPLB dengan pembobotan 60% (enam puluh persen) untuk nilai US/M  dan 40% (empat puluh persen) untuk nilai rata-rata rapor.

  3. Nilai S/M sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diperoleh dari  gabungan antara nilai US/M dan nilai rata-rata rapor semester 3, 4, dan semester 5 untuk SMA/MA, SMALB dan SMK  dengan pembobotan 60% (enam  puluh persen) untuk nilai US/M  dan 40% (empat puluh persen) untuk nilai rata-rata rapor.


Pasal 6

  1. Kelulusan peserta didik dalam UN ditentukan berdasarkan  NA.

  2. NA sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diperoleh dari nilai gabungan antara      Nilai S/M   dari mata pelajaran yang diujinasionalkan dan Nilai UN,  dengan pembobotan 40% (empat puluh persen) untuk Nilai S/M dari mata pelajaran yang diujinasionalkan dan 60% (enam puluh persen) untuk Nilai UN.

  3. Peserta didik dinyatakan lulus UN  apabila nilai rata-rata dari semua NA sebagaimana dimaksud pada ayat (2)  mencapai paling rendah 5,5 (lima koma lima) dan nilai setiap mata pelajaran paling rendah 4,0 (empat koma nol).


Pasal 7

Kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan ditetapkan oleh setiap satuan pendidikan melalui rapat dewan guru berdasarkan kriteria kelulusan sebagaimana  dimaksud dalam Pasal 2.

Untuk melihat salinan lengkapnya (Pelaksanaan dan Kisi-kisi Ujian Nasional 2011) silahkan unduh melalui link di atas..!

PERMENDIKNAS NO. 45 TAHUN 2010 (KRITERIA KELULUSAN UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2010/2011)

Kelengkapan UJIAN NASIONAL 2010/2011 (POS UN 2011)

Bagi yang memerlukan silahkan unduh/download link di bawah ini:

  1. Permendiknas No. 45 Tahun 2010 (Kriteria Kelulusan Ujian Nasional 2011)

  2. Permendiknas No. 46 Tahun 2010 (POS Ujian Nasional 2010)

  3. Lampiran Permendiknas No. 46 Tahun 2010 (Kisi-kisi Ujian Nasional 2011)

  4. POS Ujian Nasional SMP/MTs, SMA/MA, SMK


Salinan Permendiknas No. 45 Tahun 2010 tentang:

KRITERIA KELULUSAN UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2010/2011

Pasal 1

Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:

  1. Satuan pendidikan adalah Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa (SMPLB), Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA), Sekolah Menengah Atas Luar Biasa (SMALB), dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

  2. Ujian Sekolah/Madrasah selajutnya disebut US/M adalah kegiatan pengukuran dan penilaian kompetensi peserta didik yang dilakukan oleh sekolah/madrasah untuk semua mata pelajaran pada kelompok ilmu pengetahuan dan teknologi.

  3. Nilai Sekolah/Madrasah selanjutnya disebut Nilai S/M adalah nilai gabungan antara nilai ujian sekolah/madrasah dan nilai rata-rata rapor untuk SMP/MTs,  SMPLB,  SMA/MA, SMALB, dan SMK.

  4. Ujian Nasional yang selanjutnya disebut UN adalah  kegiatan pengukuran dan penilaian kompetensi peserta didik secara nasional.

  5. Nilai Ujian Nasional yang selanjutnya disebut Nilai UN adalah nilai yang diperoleh peserta didik dalam mengikuti UN.

  6. Nilai Akhir yang  selanjutnya disebut NA adalah nilai  gabungan  antara Nilai S/M dari setiap mata pelajaran yang diujinasionalkan dengan Nilai UN.


Pasal 2:

Kriteria kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA/SMALB, DAN SMK setelah:

a. menyelesaikan seluruh program pembelajaran;

b. memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran yang terdiri atas:

1) kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia;


2) kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian;


3) kelompok mata pelajaran estetika, dan


4) kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga, dan kesehatan;


c. lulus US untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi; dan d. lulus UN.

Pasal 3:

Kriteria penyelesaian seluruh program pembelajaran oleh peserta didik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf a "(menyelesaikan seluruh program pembelajaran)" adalah memiliki rapor semester 1 (satu) sampai dengan semester 6 (enam).

Pasal 4:

Kriteria penentuan nilai baik untuk 4 (empat) kelompok mata pelajaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf b "(memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran) ditetapkan oleh satuan pendidikan masing-masing.

Pasal 5

  1. Peserta didik dinyatakan lulus US/M  SMP/MTs, SMPLB, SMA/MA, SMALB, dan SMK apabila peserta didik telah memenuhi kriteria kelulusan yang ditetapkan oleh satuan pendidikan berdasarkan perolehan Nilai  S/M.

  2. Nilai S/M sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diperoleh dari  gabungan antara nilai US/M dan nilai rata-rata rapor semester 1, 2, 3, 4, dan semester 5 untuk SMP/MTs dan SMPLB dengan pembobotan 60% (enam puluh persen) untuk nilai US/M  dan 40% (empat puluh persen) untuk nilai rata-rata rapor.

  3. Nilai S/M sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diperoleh dari  gabungan antara nilai US/M dan nilai rata-rata rapor semester 3, 4, dan semester 5 untuk SMA/MA, SMALB dan SMK  dengan pembobotan 60% (enam  puluh persen) untuk nilai US/M  dan 40% (empat puluh persen) untuk nilai rata-rata rapor.


Pasal 6

  1. Kelulusan peserta didik dalam UN ditentukan berdasarkan  NA.

  2. NA sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diperoleh dari nilai gabungan antara      Nilai S/M   dari mata pelajaran yang diujinasionalkan dan Nilai UN,  dengan pembobotan 40% (empat puluh persen) untuk Nilai S/M dari mata pelajaran yang diujinasionalkan dan 60% (enam puluh persen) untuk Nilai UN.

  3. Peserta didik dinyatakan lulus UN  apabila nilai rata-rata dari semua NA sebagaimana dimaksud pada ayat (2)  mencapai paling rendah 5,5 (lima koma lima) dan nilai setiap mata pelajaran paling rendah 4,0 (empat koma nol).


Pasal 7

Kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan ditetapkan oleh setiap satuan pendidikan melalui rapat dewan guru berdasarkan kriteria kelulusan sebagaimana  dimaksud dalam Pasal 2.

Untuk melihat salinan lengkapnya (Pelaksanaan dan Kisi-kisi Ujian Nasional 2011) silahkan unduh melalui link di atas..!

Tuesday, January 4, 2011

Perubahan-perubahan Mendasar dalam UN 2011

Rumus Kelulusan


Menurut BNSP bahwa penilaian kelulusan antara UN dan hasil belajar di sekolah tidak lagi saling memveto, namun bisa saling membantu. Untuk itu, penilaian UN digabung dengan nilai dari sekolah.


Kelulusan siswa dari sekolah dengan melihat nilai gabungan rencananya dipatok minimal 5,5. Nilai gabungan merupakan perpaduan nilai UN dan nilai sekolah untuk setiap mata pelajaran UN.


Rumus yang ditawarkan pemerintah untuk nilai gabungan = (0,6 x nilai UN) + (0,4 x nilai sekolah). Nilai sekolah dihitung dari nilai rata-rata ujian sekolah dan nilai rapor semester 3-5 untuk tiap mata pelajaran UN.


Mendiknas mengatakan bobot UN mesti lebih besar dari nilai sekolah untuk mengontrol hasil kelulusan. Pasalnya, dari data-data yang ada masih banyak sekolah yang me-mark up nilai siswa.


Dengan formula baru ini, rencananya akan dipatok nilai tiap mata pelajaran minimal 4,00. Integrasi nilai UN dan nilai sekolah ini diharapkan jadi pendorong untuk menganggap penting semua proses belajar sejak kelas 1 hingga kelas 3.


Adapun kriteria kelulusan ujian sekolah diserahkan kepada sekolah. Nilai sekolah merupakan nilai rata-rata dari ujian sekolah dan nilai rapor semester 3-5 setiap mata pelajaran yang tidak diujikan dalam UN.


Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kemendiknas Mansyur Ramli mengatakan penilaian kelulusan siswa tidak lagi hasil potret evaluasi sesaat. Penilaian dilakukan selama proses belajar siswa di sekolah.


Pengawasan UN 2011 Diperketat


BSNP mengatakan bahwa dalam pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tahun ajaran 2010/2011, perguruan tinggi negeri (PTN) kembali mendapatkan kepercayaan untuk melakukan pengawasan proses penggandaan dan distribusi naskah UN SMA/MA, SMALB, SMK, SMP/Mts, dan SMPLB.

Perubahan-perubahan Mendasar dalam UN 2011

Rumus Kelulusan


Menurut BNSP bahwa penilaian kelulusan antara UN dan hasil belajar di sekolah tidak lagi saling memveto, namun bisa saling membantu. Untuk itu, penilaian UN digabung dengan nilai dari sekolah.


Kelulusan siswa dari sekolah dengan melihat nilai gabungan rencananya dipatok minimal 5,5. Nilai gabungan merupakan perpaduan nilai UN dan nilai sekolah untuk setiap mata pelajaran UN.


Rumus yang ditawarkan pemerintah untuk nilai gabungan = (0,6 x nilai UN) + (0,4 x nilai sekolah). Nilai sekolah dihitung dari nilai rata-rata ujian sekolah dan nilai rapor semester 3-5 untuk tiap mata pelajaran UN.


Mendiknas mengatakan bobot UN mesti lebih besar dari nilai sekolah untuk mengontrol hasil kelulusan. Pasalnya, dari data-data yang ada masih banyak sekolah yang me-mark up nilai siswa.


Dengan formula baru ini, rencananya akan dipatok nilai tiap mata pelajaran minimal 4,00. Integrasi nilai UN dan nilai sekolah ini diharapkan jadi pendorong untuk menganggap penting semua proses belajar sejak kelas 1 hingga kelas 3.


Adapun kriteria kelulusan ujian sekolah diserahkan kepada sekolah. Nilai sekolah merupakan nilai rata-rata dari ujian sekolah dan nilai rapor semester 3-5 setiap mata pelajaran yang tidak diujikan dalam UN.


Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kemendiknas Mansyur Ramli mengatakan penilaian kelulusan siswa tidak lagi hasil potret evaluasi sesaat. Penilaian dilakukan selama proses belajar siswa di sekolah.


Pengawasan UN 2011 Diperketat


BSNP mengatakan bahwa dalam pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tahun ajaran 2010/2011, perguruan tinggi negeri (PTN) kembali mendapatkan kepercayaan untuk melakukan pengawasan proses penggandaan dan distribusi naskah UN SMA/MA, SMALB, SMK, SMP/Mts, dan SMPLB.

BSNP Sosialisasikan UN 2011/(Permendiknas Nomor 45 Tahun 2010 tentang Kriteria Kelulusan dan Permendiknas Nomor 46 tentang Pelaksanaan UN SMP dan SMA Tahun Pelajaran 2010/2011)

Salinan Permendiknas No. 45 dan 46 Tahun 2010


  1. Permendiknas No. 45 Tahun 2010 (Kriteria Kelulusan Ujian Nasional 2011)

  2. Permendiknas No. 46 Tahun 2010 (POS Ujian Nasional 2010)

  3. Lampiran Permendiknas No. 46 Tahun 2010 (Kisi-kisi Ujian Nasional 2011)

  4. POS Ujian Nasional SMP/MTs, SMA/MA, SMK Tahun 2011


Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) siap mensosialisasikan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 45 Tahun 2010 tentang Kriteria Kelulusan dan Permendiknas Nomor 46 tentang Pelaksanaan UN SMP dan SMA Tahun Pelajaran 2010/2011. Permendiknas itu telah ditandatangani Mendiknas Mohammad Nuh beberapa waktu lalu.


"Dengan adanya Permendiknas, BSNP siap melakukan sosialisasi pada awal Januari ini. Target sosialisasi adalah agar Permendiknas dan prosedur operasi standar ditindaklanjuti oleh seluruh provinsi kabupaten/kota dan sekolah," kata anggota BSNP Mungin Edy Wibowo, Selasa (4/1).


Ditambahkan, dengan adanya Permendiknas maka UN tinggal dilaksanakan dengan mengacu pada aturan yang ada. Yang jelas, kata dia, sebelum sosialisasi dilakukan, BSNP akan mengadakan pertemuan terlebih dahulu.


Seperti diketahui, dalam Permendiknas disebutkan bahwa pelaksanaan UN Tahun Pelajaran 2010/2011 jenjang sekolah menengah atas/ madrasah aliyah/sekolah menengah kejuruan (SMA/MA/SMK) akan digelar pada 18-21 April 2011. Adapun pelaksanaan UN sekolah menengah pertama/madrasah tsanawiyah (SMP/MTs) akan digelar pada 25-28 April 2011.

BSNP Sosialisasikan UN 2011/(Permendiknas Nomor 45 Tahun 2010 tentang Kriteria Kelulusan dan Permendiknas Nomor 46 tentang Pelaksanaan UN SMP dan SMA Tahun Pelajaran 2010/2011)

Salinan Permendiknas No. 45 dan 46 Tahun 2010


  1. Permendiknas No. 45 Tahun 2010 (Kriteria Kelulusan Ujian Nasional 2011)

  2. Permendiknas No. 46 Tahun 2010 (POS Ujian Nasional 2010)

  3. Lampiran Permendiknas No. 46 Tahun 2010 (Kisi-kisi Ujian Nasional 2011)

  4. POS Ujian Nasional SMP/MTs, SMA/MA, SMK Tahun 2011


Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) siap mensosialisasikan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 45 Tahun 2010 tentang Kriteria Kelulusan dan Permendiknas Nomor 46 tentang Pelaksanaan UN SMP dan SMA Tahun Pelajaran 2010/2011. Permendiknas itu telah ditandatangani Mendiknas Mohammad Nuh beberapa waktu lalu.


"Dengan adanya Permendiknas, BSNP siap melakukan sosialisasi pada awal Januari ini. Target sosialisasi adalah agar Permendiknas dan prosedur operasi standar ditindaklanjuti oleh seluruh provinsi kabupaten/kota dan sekolah," kata anggota BSNP Mungin Edy Wibowo, Selasa (4/1).


Ditambahkan, dengan adanya Permendiknas maka UN tinggal dilaksanakan dengan mengacu pada aturan yang ada. Yang jelas, kata dia, sebelum sosialisasi dilakukan, BSNP akan mengadakan pertemuan terlebih dahulu.


Seperti diketahui, dalam Permendiknas disebutkan bahwa pelaksanaan UN Tahun Pelajaran 2010/2011 jenjang sekolah menengah atas/ madrasah aliyah/sekolah menengah kejuruan (SMA/MA/SMK) akan digelar pada 18-21 April 2011. Adapun pelaksanaan UN sekolah menengah pertama/madrasah tsanawiyah (SMP/MTs) akan digelar pada 25-28 April 2011.