Optimis, semangat, dan selalu berpikir positif. Jika kita tidak mampu hidup jadi beringin yang kuat dan kokoh, jadilah saja belukar tetapi yang menyuburkan tanah. Jika kita tidak mampu hidup seperti jalan raya beraspal, jadilah saja jalan setapak tetapi yang menuju mata air.
Friday, December 24, 2010
Tokoh Kita: Ki Hajar Dewantara
Ki Hajar Dewantara Lahir di Yogyakarta pada tanggal 2 Mei 1889.Terlahir dengan nama Raden Mas Soewardi Soeryaningrat. Ia berasal dari lingkungan keluarga kraton Yogyakarta. Raden Mas Soewardi Soeryaningrat, saat genap berusia 40 tahun menurut hitungan Tahun Caka, berganti nama menjadi Ki Hadjar Dewantara. Semenjak saat itu, ia tidak lagi menggunakan gelar kebangsawanan di depan namanya. Hal ini dimaksudkan supaya ia dapat bebas dekat dengan rakyat, baik secara fisik maupun hatinya.
Perjalanan hidupnya benar-benar diwarnai perjuangan dan pengabdian demi kepentingan bangsanya. Ia menamatkan Sekolah Dasar di ELS (Sekolah Dasar Belanda) Kemudian sempat melanjut ke STOVIA (Sekolah Dokter Bumiputera), tapi tidak sampai tamat karena sakit. Kemudian ia bekerja sebagai wartawan di beberapa surat kabar antara lain Sedyotomo, Midden Java, De Express, Oetoesan Hindia, Kaoem Moeda, Tjahaja Timoer dan Poesara. Pada masanya, ia tergolong penulis handal. Tulisan-tulisannya sangat komunikatif, tajam dan patriotik sehingga mampu membangkitkan semangat antikolonial bagi pembacanya.
Tokoh Kita: Ki Hajar Dewantara
Ki Hajar Dewantara Lahir di Yogyakarta pada tanggal 2 Mei 1889.Terlahir dengan nama Raden Mas Soewardi Soeryaningrat. Ia berasal dari lingkungan keluarga kraton Yogyakarta. Raden Mas Soewardi Soeryaningrat, saat genap berusia 40 tahun menurut hitungan Tahun Caka, berganti nama menjadi Ki Hadjar Dewantara. Semenjak saat itu, ia tidak lagi menggunakan gelar kebangsawanan di depan namanya. Hal ini dimaksudkan supaya ia dapat bebas dekat dengan rakyat, baik secara fisik maupun hatinya.
Perjalanan hidupnya benar-benar diwarnai perjuangan dan pengabdian demi kepentingan bangsanya. Ia menamatkan Sekolah Dasar di ELS (Sekolah Dasar Belanda) Kemudian sempat melanjut ke STOVIA (Sekolah Dokter Bumiputera), tapi tidak sampai tamat karena sakit. Kemudian ia bekerja sebagai wartawan di beberapa surat kabar antara lain Sedyotomo, Midden Java, De Express, Oetoesan Hindia, Kaoem Moeda, Tjahaja Timoer dan Poesara. Pada masanya, ia tergolong penulis handal. Tulisan-tulisannya sangat komunikatif, tajam dan patriotik sehingga mampu membangkitkan semangat antikolonial bagi pembacanya.
Menghitung Nilai Rapor dengan Excel dan Mencetaknya
Menghitung Nilai Rapor dengan Excel dan Mencetaknya
Tuesday, December 21, 2010
Thursday, December 9, 2010
Bercerita dengan Alat Peraga (Materi kelas VII SMP)
Berbagi pengalaman. Di kelas VII saat saya mengajar materi bercerita dengan alat peraga ternyata mendapat sambutan yang antusias dari siswa. Mereka saya beri kebebasan untuk memilih dongeng yang sekiranya dapat memakai alat peraga yang bervariasi. Sederhana memang, alat peraga yang mereka gunakan juga bebas, ada yang memakai boneka, wayang-wayangan dari kertas, pensil yang dihias, kardus bekas, dan banyak lagi kreativitas yang mereka siapkan. Sengaja untuk pembelajaran ini saya memilih individual (tidak berkelompok) dengan harapan dapat memunculkan kreativitas individu "yang biasanya tertahan oleh anggota kelompok lain". Hasilnya "luar biasa" banyak yang di luar dugaan. Untuk penilaian penampilan siswa baru melibatkan kelompok. Contoh Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang saya buat:
Bercerita dengan Alat Peraga (Materi kelas VII SMP)
Berbagi pengalaman. Di kelas VII saat saya mengajar materi bercerita dengan alat peraga ternyata mendapat sambutan yang antusias dari siswa. Mereka saya beri kebebasan untuk memilih dongeng yang sekiranya dapat memakai alat peraga yang bervariasi. Sederhana memang, alat peraga yang mereka gunakan juga bebas, ada yang memakai boneka, wayang-wayangan dari kertas, pensil yang dihias, kardus bekas, dan banyak lagi kreativitas yang mereka siapkan. Sengaja untuk pembelajaran ini saya memilih individual (tidak berkelompok) dengan harapan dapat memunculkan kreativitas individu "yang biasanya tertahan oleh anggota kelompok lain". Hasilnya "luar biasa" banyak yang di luar dugaan. Untuk penilaian penampilan siswa baru melibatkan kelompok. Contoh Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang saya buat: