Saturday, April 17, 2010

Belajar Menyusun Karya Tulis Ilmiah

Karangan ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar. Yang termasuk karangan ilmiah adalah makalah, skripsi, tesis, disertasi, dan laporan penelitian.


Ketentuan Umum


Ketentuan umum yang harus diperhatikan dalam pembuatan karangan ilmiah:


1. Kertas yang digunakan untuk mengetik karangan adalah kertas HVS berukuran kuarto (21,5 x 28 cm). Untuk kulitnya, digunakan kertas yang agak tebal.


2. Pengetikan menggunakan huruf tegak dan jelas (misalnya, Times New Roman) dengan ukuran 12.


3. Menggunakan tinta berwarna hitam.


4. Batas-batas pengetikan:


a. batas atas 4 cm;


b. batas bawah 3 cm;


c. batas kiri 4 cm; dan


d. batas kanan 3 cm.


5. Sistematika karangan ilmiah menggunakan sistematika yang berlaku secara umum.

Belajar Menyusun Karya Tulis Ilmiah

Karangan ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar. Yang termasuk karangan ilmiah adalah makalah, skripsi, tesis, disertasi, dan laporan penelitian.


Ketentuan Umum


Ketentuan umum yang harus diperhatikan dalam pembuatan karangan ilmiah:


1. Kertas yang digunakan untuk mengetik karangan adalah kertas HVS berukuran kuarto (21,5 x 28 cm). Untuk kulitnya, digunakan kertas yang agak tebal.


2. Pengetikan menggunakan huruf tegak dan jelas (misalnya, Times New Roman) dengan ukuran 12.


3. Menggunakan tinta berwarna hitam.


4. Batas-batas pengetikan:


a. batas atas 4 cm;


b. batas bawah 3 cm;


c. batas kiri 4 cm; dan


d. batas kanan 3 cm.


5. Sistematika karangan ilmiah menggunakan sistematika yang berlaku secara umum.

Belajar Menyusun Karya Tulis Ilmiah

Karangan ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar. Yang termasuk karangan ilmiah adalah makalah, skripsi, tesis, disertasi, dan laporan penelitian.


Ketentuan Umum


Ketentuan umum yang harus diperhatikan dalam pembuatan karangan ilmiah:


1. Kertas yang digunakan untuk mengetik karangan adalah kertas HVS berukuran kuarto (21,5 x 28 cm). Untuk kulitnya, digunakan kertas yang agak tebal.


2. Pengetikan menggunakan huruf tegak dan jelas (misalnya, Times New Roman) dengan ukuran 12.


3. Menggunakan tinta berwarna hitam.


4. Batas-batas pengetikan:


a. batas atas 4 cm;


b. batas bawah 3 cm;


c. batas kiri 4 cm; dan


d. batas kanan 3 cm.


5. Sistematika karangan ilmiah menggunakan sistematika yang berlaku secara umum.

Tuesday, April 13, 2010

DASAR ANALISIS PUISI

I. PENGERTIAN


Secara etimologis istilah puisi berasal dari kata bahasa Yunani poites, yang berarti pembangun, pembentuk, pembuat. Dalam bahasa Latin dari kata poeta, yang artinya membangun, menyebabkan, menimbulkan, menyair. Dalam perkembangan selanjutnya, makna kata tersebut menyempit menjadi hasil seni sastra yang kata-katanya disusun menurut syarat tertentu dengan menggunakan irama, sajak dan kadang-kadang kata kiasan (Sitomorang, 1980:10).


Menurut Vicil C. Coulter, kata poet berasal dari kata bahasa Gerik yang berarti membuat, mencipta. Dalam bahasa Gerik, kata poet berarti orang yang mencipta melalui imajinasinya, orang yang hampir menyerupai dewa-dewa atau orang yang amat suka pada dewa-dewa. Dia adalah orang yang mempunyai penglihatan yang tajam, orang suci, yang sekaligus seorang filsuf, negarawan, guru, orang yang dapat menebak kebenaran yang tersembunyi (Situmorang, 1980:10)).

DASAR ANALISIS PUISI

I. PENGERTIAN


Secara etimologis istilah puisi berasal dari kata bahasa Yunani poites, yang berarti pembangun, pembentuk, pembuat. Dalam bahasa Latin dari kata poeta, yang artinya membangun, menyebabkan, menimbulkan, menyair. Dalam perkembangan selanjutnya, makna kata tersebut menyempit menjadi hasil seni sastra yang kata-katanya disusun menurut syarat tertentu dengan menggunakan irama, sajak dan kadang-kadang kata kiasan (Sitomorang, 1980:10).


Menurut Vicil C. Coulter, kata poet berasal dari kata bahasa Gerik yang berarti membuat, mencipta. Dalam bahasa Gerik, kata poet berarti orang yang mencipta melalui imajinasinya, orang yang hampir menyerupai dewa-dewa atau orang yang amat suka pada dewa-dewa. Dia adalah orang yang mempunyai penglihatan yang tajam, orang suci, yang sekaligus seorang filsuf, negarawan, guru, orang yang dapat menebak kebenaran yang tersembunyi (Situmorang, 1980:10)).